Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memuji masyarakat Bali yang saling bantu menanggulangi pandemi Covid-19. Masyarakat Bali dinilai merupakan masyarakat yang taat terhadap hukum.
Selain itu, masyarakat Bali dinilai juga miliki rasa gotong royong yang tinggi sehingga turut membantu pemerintah dalam mengendalikan Covid-19 lebih optimal. Terlebih, melalui pengendalian Covid-19 dengan vaksinasi berbasis banjar yang diterapkan, membuat penanganan pandemi di daerah tersebut dapat berlangsung secara cepat.
Baca Juga: Mendagri Sampaikan Penghargaan Tinggi kepada Provinsi Bali atas Upaya Menggelar PKB ke-44
"(Vaksinasi di) Bali basisnya banjar. Di setiap banjar punya aula hall, di situ kemudian dikirim vaksinnya, dikirim tenaga kesehatannya, dan masyarakat itu dipimpin oleh kepala banjarnya yang cuma 400-500 orang, diajak ke sana (tempat vaksinasi). Maka, kecepatan vaksinasi di Bali tertinggi di Indonesia. Bahkan, tidak berlebihan kalau saya sampaikan mungkin salah satu kecepatannya tertinggi di dunia," ujar Mendagri dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/6/2022).
Mendagri menuturkan, kecepatan itu terlihat dari capaian vaksinasi yang hampir mencapai 90% dari jumlah penduduk sebanyak 4-5 juta. Karena itu, dalam sebuah pertemuan dengan pemerintah daerah (Pemda), Mendagri kerap meminta daerah untuk belajar dari Bali. Sebab, Provinsi Bali telah menerapkan proses vaksinasi melalui pendekatan kearifan lokal, yakni berbasis banjar.
"Ada beberapa daerah yang meniru, saya tahu. Saya tidak mau sebutkan dan kecepatan mereka meningkat," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Mendagri mengapresiasi langkah Gubernur Bali Wayan Koster atas keberaniannya memutuskan kebijakan yang tepat dan akurat dalam menangani pandemi. Kebijakan itu seperti saat meminta dosis vaksin dengan jumlah yang banyak kepada pemerintah pusat untuk diberikan kepada masyarakat Bali. Padahal, daerah lain sempat kesulitan menyosialisasikan vaksinasi kepada masyarakat.
"Bahkan, tadi yang beliau (Gubernur) sampaikan, Bali itu kecepatannya (vaksinasi) tercepat, booster-nya pun tercepat lagi (vaksinasi tahap) yang ketiga. Satu-satunya daerah yang bisa di atas 70% baru Bali saat ini sehingga situasi Covid melandai," terang Mendagri.
Di lain sisi, Mendagri menyebutkan jika Bali merupakan daerah yang menjadi model percontohan dalam penanggulangan Covid-19. Pada penerapan kebijakan karantina 7 hari misalnya, ditentukan berdasarkan kalkulasi dan pertimbangan matang. Sebelumnya, pemerintah menerapkan karantina selama 14 hari. Dari upaya tersebut, diketahui angka kasus Covid-19 kemudian melandai. Kesuksesan itu kemudian ditiru oleh daerah lainnya.
Mendagri mengimbuhkan, dalam konteks PKB ke-44, belum banyak daerah yang berani menggelar kegiatan kolosal. Namun, Provinsi Bali diketahui telah memberanikan diri menggelar kegiatan kolosal, meliputi pawai hingga pertunjukan seni dengan rentang waktu yang panjang.
Hal tersebut tentu dilakukan berdasarkan perhitungan dan data yang matang. Dengan demikian, kegiatan yang sempat dilakukan terbatas tersebut dapat dihelat secara tatap muka dan diikuti oleh masyarakat Bali.
"Beliau berani untuk melakukan Pesta Kesenian Bali yang ke-44 ini. Tidak lagi online, hybrid, tapi langsung person in person physical, langsung, kolosal. Tadi siang itu tidak main-main kolosalnya, panjang sekali," tandas Mendagri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum