Aset kripto telah menjadi salah satu instrumen investasi paling populer di kalangan anak muda dunia, termasuk Indonesia.
Dalam dunia kripto, mining atau kegiatan menambang kripto, serta miners atau berarti penambang kripto, merupakan dua unsur yang sangat penting. Mining sendiri merupakan proses pembuatan koin baru dan juga proses melakukan validasi transaksi kripto.
Dikatakan Direktur All Time Mining, Christoper Vittorio Simon, saat proses transaksi berhasil, pemilik alat mining akan mendapat komisi karena alatnya telah digunakan sebagai alat validasi transaksi.
"Dalam teknologi blockchain, butuh sebuah validator untuk melakukan validasi transaksi. Contohnya bank sebagai validator di saat kita mengirim uang, dan ada biaya transkasi," kata lelaki yang akrab disapa Vitto dalam keterangan persnya.
Para penambang, lanjut Vitto, akan bekerja melakukan penyelesaian kode (puzzle) untuk membentuk satu block. Nantinya miners atau penambang yang berhasil membentuk blok akan mendapat upah berupa koin sebagai biaya transaksi.
Dalam kegiatan menambang kripto, alat menambang atau mining rig juga menjadi faktor penting lainnya. Mining rig sendiri merupakan seperangkat komputer yang disusun untuk memudahkan dan meningkatkan performa komputer saat proses menambang kripto.
Dikatakan Chief Technical Officer All Time Mining Herry Pieter, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penambang khususnya penambang kripto pemula dalam memilih mining rig.
Salah satunya adalah spesifikasi GPU (Graphics Processing Unit) atau perangkat komputer yang berfungsi menerjemahkan tampilan ke layar monitor.
"GPU ini paling memengaruhi kecepatan dan konsumsi daya listrik watt. VGA juga akan sangat berpengaruh ke break event-point atau titik keseimbangan hasil dari pendapatan dan modal yang dikeluarkan," kata Herry.
Lebih lanjut, Herry menyebut ada hal lain yang harus diperhatikan penambang kripto, misalnya membuat lokasi menambang atau mining site dengan aliran udara yang baik. Itu dilakukan karena suhu ruangan mining site harus dijaga untuk ketahanan mesin.
"Untuk ukuran ruangan tidak perlu terlalu besar, tapi lebih menyesuaikan berapa banyak rig yang ada. Kelembapan juga sangat berpengaruh, jadi kita tidak perlu pakai AC," tambahnya.
Lalu, apa saran bagi penambang yang baru atau telah terjun ke dunia kripto? Vitto menyadari bahwa saat ini kripto ada dalam kondisi extreme fear terutama bagi retail market. Belum lagi harga beberapa koin kripto yang sedang turun.
Hanya saja ia menyebut waktu-waktu seperti ini adalah waktu yang sangat baik untuk para penambang. Pasalnya, meski profit saat bear market akan lebih kecil dari biasanya, tetapi tetap memiliki potential outcome yang besar bahkan melebihi saat bull market.
Ia pun menyebut ada hal yang boleh dilakukan dan sebaiknya tidak dilakukan para penambang kripto saat ini. Penambang baru, kata Vitto, harus selalu melakukan riset pribadi karena setiap investasi memiliki risikonya sendiri.
Sementara hal yang sebaiknya tidak dilakukan adalah menjual koin yang didapat setiap bulan. Ia mengimbau alih-alih menjual koin setiap bulan saat harga sedang rendah, sebaiknya ditahan dan dijual saat harga sedang tinggi.
All Time Mining sendiri merupakan sebuah wadah atau komunitas bagi para penambang kripto yang sudah ada sejak awal tahun 2022. Selain Christoper Vittorio Simon dan Herry Pieter, komunitas itu juga diisi nama-nama miners kawakan lain seperti Prathama Nugraha Tjoeng sebagai Komisaris dan CMO All Time Mining, Keith $LIME.
Dalam waktu dekat, All Time Mining bersama Tokocrypto akan mengadakan seminar edukasi yang diperuntukkan bagi penambang kripto, dalam acara bertajuk "All Time Mining x Tokocrypto Mining 101 & 102" pada Minggu, 19 Juni 2022 di T-HUB Patal Senayan by Tokocrypto, Jakarta Selatan.
"Alasan kami membuat edukasi ini adalah karena sangat banyak orang Indonesia yang mulai melek tentang investasi. Investasi di cryptomining juga menjamin keamanan setiap investor karena hasil dari mining kripto langsung masuk ke pemilik mesin mining rig masing-masing, itu beda dengan jenis investasi lainnya. Nantinya, bagi peserta yang mengikuti kelas intermediate, mereka akan bisa langsung melakukan praktek merakit rig sendiri dan mulai mining sendiri."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait: