Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Heboh Lagi Jokowi 3 Periode, Teddy Gusnaidi: Yang Bersuara Politisi Miskin Literasi Tapi Bernafsu Ingin Tampil

Heboh Lagi Jokowi 3 Periode, Teddy Gusnaidi: Yang Bersuara Politisi Miskin Literasi Tapi Bernafsu Ingin Tampil Kredit Foto: IST
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi mengomentari segelintir politisi yang kembali menggaungkan Jokowi 3 periode.

Menurutnya, mereka sengaja berbagi peran agar kembali disorot media. Ada yang menggaungkan Jokowi 3 periode, ada juga berperan menolak.

“Kembali ada yg menggaungkan Jokowi 3 Periode dan ada yang mempermasalahkan Jokowi 3 Periode. Di media tampak bertolak belakang, padahal mereka memiliki kesamaan, yaitu sama2 tahu bahwa yg mereka sampaikan dagelan dan dgn tujuan yang sama, untuk mendapatkan sorotan pemberitaan,” tulisnya di Twitter, Selasa, 14 Juni 2022.

Baca Juga: Pengamat sebut Partai Banteng Kesal Jokowi Gagal Terus Lakukan Reshuffle Kabinet

Menurutnya, hal ini dilakukan semata-mata agar kembali disorot media.

“Yang satu akting ngotot Jokowi 3 Periode, yang satunya lagi akting marah-marah jika Jokowi 3 Periode. Ini sama seperti pertandingan WWE, terlihat bertanding tapi sebenarnya sedang berakting, semakin terlihat marah dan keras, maka semakin bagus pemberitaannya,” ucap Teddy.

Bahkan Teddy menyebut para politisi ini sebagai sosok yang miskin literasi. Haus panggung. Sehingga berbagai cara pun dilakukan.

“Para politisi miskin literasi tapi bernafsu ingin tampil, semakin bermunculan. Ada yg berebut pepesan kosong 3 periode, ada yg salah alamat menyalahkan pemerintah Jokowi akibat putusan MK , ada yg bicara hantu PKI & byk hal2 konyol lainnya, yg scr akal sehat tdk dpt diterima,” katanya.

Teddy mengungkapkan jika perbuatan para politisi ini akan mengorbankan masyarakat. Akan banyak masyarakat yang terprovokasi dengan polemik 3 periode ini. Padahal itu hanya setting-an.

“Kekonyolan para tokoh dan politisi yang miskin literasi, tapi bernafsu untuk mendapatkan sorotan, tentu yang jadi korban adalah masyarakat awam, mereka ikut berselisih akibat provokasi konyol yang sama sekali tidak ada ilmunya. Terima kasih,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: