Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setelah Malaysia Gagal Penuhi Keinginannya, Singapura Langsung Tatap Indonesia, Siap-siap Cuan!

Setelah Malaysia Gagal Penuhi Keinginannya, Singapura Langsung Tatap Indonesia, Siap-siap Cuan! Kredit Foto: Unsplash/Zoe Schaeffer

Negara terpadat keempat di dunia dengan lebih dari 270 juta orang akan membutuhkan 2,9 miliar ayam tahun ini. Namun dengan produksi yang diperkirakan mencapai 3,8 miliar ekor ayam, maka akan terjadi surplus sekitar 900 juta ekor, kementerian memperkirakan.

Konsumsi ayam per kapita Indonesia tahun lalu hanya mencapai 8kg, tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Malaysia (50kg), Vietnam (17kg), dan Filipina (14kg).

Baca Juga: Jarang Terjadi, Singapura Mulai Konsumsi Ayam Kampung dan Ayam Cemani Gara-gara Malaysia

Di Singapura, daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi, dengan konsumsi per kapita 36kg pada tahun 2020.

Republik mengimpor sekitar 34 persen, atau hampir 73.000 ton, pasokan ayam dari Malaysia tahun lalu, berdasarkan data SFA. Sebagian besar ayam diimpor hidup dan disembelih di rumah potong hewan di sini.

Singapura juga mengimpor ayam dari negara-negara seperti Brasil dan Amerika Serikat, tetapi sebagian besar biasanya dibekukan.

Malaysia telah melarang ekspor ayam pada 1 Juni untuk menstabilkan produksi dan harga di dalam negeri. Tetapi sekarang sebagian telah mencabut larangannya, memungkinkan produsen unggas untuk menjual ayam kampung hidup ke Singapura mulai Selasa. Ini akan melanjutkan penjualan ayam hitam mulai Sabtu.

Dawami mencatat bahwa "pilihan yang paling layak" bagi perusahaan unggas Indonesia adalah memasok ayam beku ke Singapura, yang jauh lebih kecil risikonya daripada membawa unggas hidup.

Mengenai kendala ekspor ayam hidup ke Singapura, dia mengatakan: "Biaya logistik mahal. Risiko tertinggi adalah kematian ayam selama transportasi dan bobotnya yang menyusut karena dikirim dengan kapal selama beberapa jam ke Singapura."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: