Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Manuver Bang Surya Paloh Aneh, Anies Menang Voting Tapi Belum Tentu Diusung

Manuver Bang Surya Paloh Aneh, Anies Menang Voting Tapi Belum Tentu Diusung Kredit Foto: Antara/Fauzi Lamboka
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik Adi Prayitno mengaku aneh dengan manuver zig-zag Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang menggelar voting 34 DPW Nasdem terkait capres yang akan diusung.

Adi mengatakan, Surya Paloh terlihat bertentangan dengan hasil voting 34 DPW Nasdem yang mayoritas memilih Anies Baswedan, dengan menyatakan bahwa hasil voting DPW bukan jadi tolak ukur dalam menentukan bakal capres pilihan Nasdem.

"Paradoks ya. Karena di satu sisi DPW-DPW ingin Anies tapi Pak Surya Paloh tidak menjamin (Anies) bakal dijadikan bakal capres," ujar Adi dikutip dari rmol.

Pertimbangan Surya Paloh sehingga harus berparadoks, menurut Adi adalah karena dua hal. Pertama menjaga pemilihnya untuk tetap mendukung Nasdem pada Pemilu Serentak 2024 nanti.

"Pastinya Nasdem ingin menjaga suasana batin politiknya kondusif, terutama bagi pemilihnya yang selama ini banyak berjarak dan sangat keras dengan Anies efek pembelahan Pilkada 2017. Kan salah satu yang keras melawan Anies itu adalah basis pemilihnya Nasdem," tuturnya.

Kemudian pertimbangan kedua Surya Paloh adalah terkait dengan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo.

"Tentu soal psikologi politiknya dengan Jokowi. Kan sangat kelihatan sekali (Nasdem) kubu pemerintah, dan istana sangat anti dengan Anies, kok ini tiba-tiba muncul dalam Rakernas mereka, tentu tidak bagus dalam psikologi politik ya," katanya.

"Makanya wajar, bisa dipahami kalau kemudian hasil suara DPW itu langsung direspon Pak Paloh, karena ingin menjaga kondusif hubungannya dengan Pak Presiden dan basis konstituennya Nasdem," tandas Adi.

Di sela-sela penyelenggaraan Rakernas Partai Nasdem hari ini, Surya Paloh menanggapi hasil voting 34 DPW Partai Nasdem yang hasilnya mengarah kepada Anies Baswedan yang memperoleh 32 suara.

Sementara di posisi kedua ada nama Ganjar Pranowo yang memperoleh 29 suara. Kemudian disusul Erick Thohir 16 suara, Rachmat Gobel 14 suara, serta Jendral Andika Perkasa 13 suara.

Sury Paloh menyatakan dua nama figur yang mendapat voting paling banyak, yakni Anies dan Ganjar, belum tentu dipilihnya menjadi bakal capres 2024.

"Belum tentu. Karena pada dasarnya pembobotan yang kita lakukan itu sama, siapapun itu," demikian Surya Paloh sat diwawancarai wartawan di sela kegatan Rakernas di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (16/6)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: