Intelijen Belanda Gagalkan Pembobolan Mata-Mata Rusia di Pengadilan Kriminal Internasional
Badan intelijen Belanda pada Kamis (16/6/2022) mengatakan, mereka menggagalkan upaya canggih mata-mata Rusia yang menggunakan identitas palsu sebagai warga Brasil.
Mata-mata Rusia itu bekerja magang di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), yang sedang menyelidiki tuduhan kejahatan perang Rusia di Ukraina.
Baca Juga: Berulang Kali Bandel, Google Kena Akibatnya, Rusia Bisa Kantongi Uang Sebegini Jumlahnya
Badan Intelijen dan Keamanan Umum Belanda (AIVD) mengatakan, seorang pria berusia 36 tahun yang diidentifikasi sebagai Sergey Vladimirovich Cherkasov, bekerja untuk agen bayangan GRU Rusia. Dia mencoba mendapatkan akses ke ICC yang berbasis di Den Haag dengan nama samaran Viktor Muller Ferreira.
“Jika perwira intelijen itu berhasil mendapatkan akses sebagai pekerja magang ke ICC, dia dapat mengumpulkan informasi intelijen di sana dan mencari (atau merekrut) sumber, serta mendapatkan akses ke sistem digital ICC. Dia mungkin juga dapat mempengaruhi proses pidana ICC," ujar pernyataan AIVD.
Pada April Badan intelijen Belanda telah menyampaikan pemberitahuan kepada layanan imigrasi Belanda bahwa, Cherkasov alias Ferreira dianggap sebagai ancaman keamanan nasional.
“Dengan alasan ini, pria itu ditolak masuk ke Belanda pada April dan dia dipulangkan kembali ke Brasil pada penerbangan pertama," kata AIVD.
Juru bicara ICC, Sonia Robla mengatakan, ICC mendapatkan pengarahan oleh otoritas Belanda. ICC sangat berterima kasih kepada intelijen Belanda atas operasi penting yang dapat mengungkap ancaman keamanan.
"Sebagai negara tuan rumah ICC, peran otoritas Belanda adalah kunci dalam perlindungan markas ICC. ICC menanggapi ancaman ini dengan sangat serius dan akan terus bekerja dan bekerja sama dengan Belanda," ujar Robla.
Badan intelijen Belanda mengatakan, Cherkasov menggunakan identitas penyamaran yang dibangun dengan baik. Dia menyembunyikan semua hubungannya dengan Rusia, khususnya GRU.
Badan intelijen Belanda mengatakan, Cherkasov adalah agen "ilegal" "yang menerima pelatihan panjang dan ekstensif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: