- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Kerawam KWI Ajak Umat Tanggap Soal Sosial Politik, Termasuk Pemilu Mendatang
Ketua Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) Konferensi Waligereja Indoneia (KWI) Vincensius Sensi Potokota, berharap pertemuan nasioanl yang digelar 14 Juni 2022 sampai dengan 17 Juni 2022 di Pusat Pastoral Samadi, Jakarta Timur, dapat menghadirkan dukungan persisten untuk menjaga Pancasila.
Adapun pertemuan ini mengusung tema 'Umat Katolik Tanggap dan Terlibat'.
Dalam pertemuan tersebut, umat katolik didorong agar tanggap dan terlibat secara aktif dalam karya-karya sosial-politik yang menginspirasi dan menghadirkan Gereja di tengah masyarakat luas.
“Kerasulan awam harus bergerak, menginspirasi, terlibat langsung di tengah kehidupan umat. Salah satu tugas kerasulan ini adalah menghadirkan Gereja dalam bidang sosial politik kepada umat,” ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/6/2022).
Sementara itu, Ketua KWI Ignatius Kardinal Suharyo turut menegaskan pentingkan karya dan gerakan kerasulan awam di tengah masyarakat.
“Kita tidak sekadar menjalankan tugas dengan motivasi tapi juga dengan inspirasi iman. Allah menyampakan kehendakNYA lewat realitas sosial-politik yang tidak begitu saja mampu kita terima dan pahami. Maka perlu kesempatan seperti Pernas untuk membaca situasi bersama-sama," katanya.
Dalam Pernas ini ada dua agenda utama yang dibahas, pertama membaca peta ekosistem sosial politik dalam dua tahun ke depan menjelang Pemilu 2024 dan kedua potensi polarisasi politik identitas.
Adapun turut hadir, Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI), perwakilan Yayasan Bhumiksara, serta perwakilan sejumlah ormas Katolik. Yaitu, Pemuda Katolik (PK), Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA), Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), Vox Point, Direktur Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kemendagri Drajat Wisnu Setyawan mewakili Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Rahmat Bagja; anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2022 -2027 August Mellaz, serta, Direktur Eksekutif Charta Politika, Totok Yunarto.
Ia pun mengatakan, “Di sinilah peran kerasulan awam yang berhubungan langsung dengan rakyat banyak di setiap daerah untuk memberikan pendidikan dan informasi politik yang tepat,” kata
Peran Kerawam KWI sendiri juga penting untuk membantu pemerintah dalam mengajak umat katolik berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
“Pemerintah tidak dapat melakukan ini sendirian. Untuk itu kami mendorong para pemimpin kerasulan awam membantu meneruskannya kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing,” tambah Asisten Deputi Koordinasi Pemilihan Umum dan Penguatan Partai Politik Kemenko Polhukam RI Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil