Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BKKBN Sebut Stunting Dapat Berdampak pada Perekonomian Nasional, Simak Penjelasannya!

BKKBN Sebut Stunting Dapat Berdampak pada Perekonomian Nasional, Simak Penjelasannya! Kredit Foto: BKKBN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nopian Andusti menjelaskan bahwa prevalensi stunting dalam jangka panjang akan berdampak pada kerugian ekonomi bagi Indonesia. 

Menurutnya, hal tersebut dapat terjadi karena permasalahan stunting merupakan bagian dari double burden malnutrition yang merugikan secara kesehatan maupun produktivitas ekonomi. Dalam jangka pendek, stunting bisa mengganggu kecerdasan otak dengan menghambat perkembangan sel pada otak yang menyebabkan rendahnya kemampuan kognitif.

Baca Juga: Animo Akseptor KB Tinggi, BKKBN Optimistis Target Percepatan Penurunan Stunting Tercapai

Menurutnya, guna menanggulangi hal tersebut terjadi, pengasuhan anak menjadi hal utama yang dapat diberikan kepada anak mulai dari awal kehidupannya sampai dengan usia 12 bulan.

"Pengasuhan salah satu penanganan utama yang dapat diberikan kepada anak usia 0-12 bulan adalah dengan memberikan pola asuh yang tepat. Ibu yang memiliki bayi disarankan dapat menstimulasi secara penuh untuk meningkatkan perkembangan motorik halus, kasar, sosial, dan bahasa pada bayi," kata Nopian dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/6/2022).

Dengan demikian, kata Nopian, orang tua mesti memiliki keterampilan dan pengetahuan pada saat mengasuh anak. Untuk mendapat pengetahuan dan keterampilan, Nopian menyarankan para orang tua untuk bergabung dalam kegiatan Bina Keluarga Balita (BKN).

"Kegiatan yang dilakukan melalui penyuluhan yang dilakukan oleh kader BKN kepada orang tua dan anggota keluarga lain untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak. Dalam hal ini, juga harus memberikan inisiasi menyusui dini," katanya.

Selain itu, kata Nopian, pemberian ASI eksklusif sampai usia enam bulan, serta pemberian ASI bersama dengan MP-ASI sampai anak berusia 2 tahun juga dibutuhkan dalam proses pengasuhan yang baik.

Dia juga mengatakan, memberikan imunisasi secara lengkap, vitamin A, zink, dan obat cacing berguna untuk penanganan bayi stunting.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: