Animo Akseptor KB Tinggi, BKKBN Optimistis Target Percepatan Penurunan Stunting Tercapai
Animo masyarakat dalam Pelayanan KB Sejuta Akseptor (PSA) serentak di seluruh Indonesia tinggi. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) optimistis target percepatan penurunan prevalensi stunting 14% tercapai. Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor (PSA) 2022 sendiri resmi dibuka oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di RSAL, dr. Ramelan, Surabaya, Rabu (15/06/2022).
Direktur Bina Akses Pelayanan KB BKKBN Zamhir Setiawan mengatakan, kegiatan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor ini dapat merubah paradigma baru dalam keluarga, yakni membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing sesuai visi misi Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Prevalensi Stunting di Magetan Menurun, Kepala BKKBN: Ini Luar Biasa!
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo sejak Januari 2021 menunjuk BKKBN sebagai koordinator percepatan penurunan stunting. Melalui program pembangunan keluarga berencana, target prevalensi stunting di Indonesia terus turun dan saat ini berada pada angka 24,4% dan ditargetkan pada 2024 prevalensi menjadi 14%. Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor digelar di berbagai fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik Pratama, Praktik Dokter, Praktir Mandiri Bidan, dan pelayanan bergerak KB dengan menggunakan Mobil Unit Pelayanan KB di setiap Kabupaten/Kota.
"Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor ini juga bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting. Kami optinistis bakal tercapai," kata Zamhir dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/6/2022).
Dia mengatakan, dari laporan yang diterima terdapat 1,14 juta akseptor yang telah dikumpulkan dari 34 provinsi. Jumlah tersebut sama dengan 100% lebih akseptor dari jumlah target d setiap provinsi.
"Targetnya 1,14 juta akseptor atau 62,55 persen Pasangan Usia Subur. Berdasarkan laporan sementara dari provinsi, target tercapai 1,3 juta akseptor," ujarnya.
Menurutnya, peserta dari pulau jawa merupakan yang paling banyak dalam mengikuti kegiatan pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor. Bahkan di beberapa kabupaten dan kota di Pulau Jawa mencapai 200% dari target.
Dalam hal ini BKKN memberikan tenggat waktu sampai kemarin (17/6/2022) untuk daerah melaporkan peserta PSA kepada-faskes-faskes di daerah terpencil dan daerah yang tidak memilii internet.
"pertimbangan masih adanya kabupaten/kota yang sulit menjangkau akses internet untuk mengirimkan data real time ke BKKBN pusat.
Selain kendala jaringan di daerah terpencil dalam pengiriman laporan, Zamhir juga menyebutkan kendala ketersediaan alat kontrasepsi di beberapa wilayah," jelasnya.
Dirinya pun optimis melihat animo masyarakat terhadap kepesertaan KB dalam PSA tinggi, dalam hal ini tujuan untuk menurunkan risiko kematian ibu dan anak bakal tercapai.
Melalui program KB dengan mengatur jarak kelahiran, mengatur jumlah anak, diharapkan pola asuh dan asupan gizi bisa lebih baik.
"Artinya ini salah satu upaya untuk mewujudkan SDM Indonesia yang berkualitas dan memiliki daya saing termasuk dalam percepatan penurunan stunting," ujar dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Lestari Ningsih