Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dear, Puan Maharani! Tidak Semua Momen Harus Direkam

Dear, Puan Maharani! Tidak Semua Momen Harus Direkam Kredit Foto: DPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun memberikan kritikan terkait vlog yang diunggah Ketua DPR Puan Maharani. Seperti diketahui, video berdurasi 16 detik itu menampilkan juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo tengah berbincang.

Refly mengatakan, orang terkadang tak sadar jika aktivitas dan momen tertentu seharusnya tidak boleh direkam.

Baca Juga: Sibuk Ngevlog di Tengah Pertemuan Jokowi-Megawati, "Maksudnya Gimana Mba Puan? Mau Tunjukkan Presiden Enggak Ada Apa-apanya?"

"Karena semua orang memegang kamera yang ada di handphone, akhirnya tiap orang bisa mengabadikan kegiatan-kegiatan, walaupun itu sifatnya tertutup," ujarnya dilansir dari kanal YouTube Refly Harun, Rabu (22/6).

Menurut Refly, kegiatan yang melibatkan kepala negara sifatnya tertutup. Advokat itu pun menilai bahwa video tersebut juga menimbulkan interpretasi yang macam-macam.

"Orang yang suka akan menyebutkan sisi positif dari keadaban Presiden Jokowi. Namun, dalam peran simbol, terlihat betul bahwa Jokowi kalah dengan Megawati," ungkapnya.

Penilaian itu terlihat karena Presiden Jokowi yang mendatangi Megawati. Lalu, terlihat perbedaan kursi yang diduki Megawati dan Jokowi.

"Tempat duduknya tidak setara, seolah-olah Jokowi sedang menghadap Megawati. Kenapa kursinya tidak sama sehingga memperlihatkan ada penghormatan," tuturnya.

Meskipun begitu, Refly mengatakan bahwa publik belum tahu secara pasti apa yang dibicarakan dalam kegiatan itu. "Kalau kita lihat kemarahan Megawati dalam pidato di Rakernas PDIP, kita bisa melihatnya sebagai sinyal bahwa Megawati bisa memecat siapa pun kader yang membangkang," paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: