Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kedaulatan Dinodai, Vietnam Murka, Ulah China di Laut China Selatan Patut Indonesia Waspadai

Kedaulatan Dinodai, Vietnam Murka, Ulah China di Laut China Selatan Patut Indonesia Waspadai Kredit Foto: Reuters/Beawiharta
Warta Ekonomi, Hanoi -

Kementerian Luar Negeri Vietnam mengatakan latihan China di Kepulauan Paracel merupakan pelanggaran kedaulatan yang memperumit situasi Laut China Selatan. Juru bicara kementerian Le Thi Thu Hang, mengatakannya pada Kamis (23/6/2022).

"Telah sangat melanggar kedaulatan Vietnam atas pulau-pulau itu, bertentangan dengan semangat Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak di Laut China Selatan, memperumit situasi dan tidak bermanfaat bagi proses negosiasi saat ini antara China dan ASEAN untuk Kode Etik untuk Laut Cina Selatan dan pemeliharaan perdamaian, stabilitas dan kerja sama di laut," katanya, lapor Vietnam Express.

Baca Juga: Laut China Selatan Dibikin Mendidih China dan Australia, Jet-jet Tempur Mondar-mandir Lakukan...

Laut China Selatan dikenal sebagai Laut Timur di Vietnam.

Hang menanggapi pertanyaan tentang pengumuman Departemen Urusan Kelautan Hainan pada 13 Juni tentang latihan militer China pada 19 Juni di wilayah barat laut Kepulauan Paracel. Pengumuman tersebut melarang kapal memasuki area tersebut selama latihan.

“Vietnam dengan tegas memprotes setiap tindakan yang melanggar kedaulatan dan hak terkait pulau-pulau itu,” kata Hang.

"Vietnam percaya bahwa negara-negara memiliki keinginan dan tujuan yang sama untuk memelihara dan mendorong perdamaian, stabilitas, dan kerja sama untuk pembangunan di kawasan itu. Laut Timur, serta menyelesaikan konflik sesuai dengan hukum internasional dan UNCLOS," jawab Hang atas pertanyaan tentang laporan media Jepang yang mengatakan bahwa China berencana untuk menciptakan "perairan internal" di Laut China Selatan.

Vietnam menegaskan kedaulatannya atas Kepulauan Paracel dan Spratly sesuai dengan hukum internasional, serta kedaulatan, hak kedaulatan dan hak yurisdiksi atas wilayah laut sebagaimana ditentukan oleh Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), katanya.

Pada tanggal 18 Juni, Sankei telah melaporkan bahwa China berusaha untuk membangun "perairan internal" di Laut China Selatan dan melarang kapal asing memasukinya, tetapi surat kabar itu tidak menyebutkan secara spesifik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: