Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Niat Gembosi China, Negara-negara G7 bakal Sawer Rp8.000 Triliun buat Negara Berkembang

Niat Gembosi China, Negara-negara G7 bakal Sawer Rp8.000 Triliun buat Negara Berkembang Kredit Foto: Reuters/Stefan Rousseau
Warta Ekonomi, Munich -

Para pemimpin negara-negara Kelompok Tujuh (G7) telah berjanji untuk mengumpulkan USD 600 miliar (Rp8,8 kuadriliun/Rp8.871 triliun) dana swasta dan publik selama 5 tahun.

Tujuannya adalah untuk membiayai infrastruktur di negara-negara berkembang dan melawan proyek Sabuk dan Jalan China bernilai triliunan dolar.

Baca Juga: Presiden Jokowi: G7 dan G20 Harus Segera Atasi Krisis Pangan

Dilansir dari Al Jazeera, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pemimpin G7 lainnya meluncurkan kembali 'Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global' dengan nama yang baru pada Minggu (26/6).

Proyek tersebut diluncurkan dalam pertemuan tahunan G7 yang diadakan tahun ini di Schloss Elmau, Jerman selatan.

"Negara-negara berkembang kerap kekurangan infrastruktur penting untuk membantu mengatasi guncangan global, seperti pandemi, sehingga dampak yang mereka rasakan lebih akut dan lebih sulit pulih. Itu bukan hanya masalah kemanusiaan, melainkan juga masalah ekonomi dan keamanan bagi kita semua," ungkap Biden.

AS akan menggelontorkan USD 200 miliar dalam bentuk hibah, dana federal, dan investasi swasta selama 5 tahun. Tujuannya untuk mendukung proyek-proyek di negara berpenghasilan rendah dan menengah yang membantu mengatasi perubahan iklim serta meningkatkan kesehatan global, kesetaraan gender, dan infrastruktur digital.

"Saya ingin memperjelas, ini bukan bantuan ataupun amal. Ini investasi yang akan memberikan hasil bagi semua orang. Negara-negara dapat melihat manfaat nyata dari bermitra dengan demokrasi," klaimnya.

Menurut Biden, ratusan miliar dolar tambahan dapat berasal dari bank pembangunan multilateral, lembaga keuangan pembangunan, dana kekayaan negara, dan lainnya.

Sementara itu, Eropa akan menggelontorkan 300 miliar euro sebagai prakarsa selama periode yang sama guna membangun alternatif berkelanjutan bagi skema inisiatif Sabuk dan Jalan China, proyek yang diluncurkan Presiden Xi Jinping pada 2013.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: