Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak Buah Prabowo Singgung Soal Pemimpin yang Lupa Terima Kasih, Dasco Gerindra Minta Tak Usah Dibesar-besarkan

Anak Buah Prabowo Singgung Soal Pemimpin yang Lupa Terima Kasih, Dasco Gerindra Minta Tak Usah Dibesar-besarkan Kredit Foto: Instagram/Sufmi Dasco Ahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkap maksud Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani yang menyinggung sosok pemimpin yang lupa berterimakasih kepada partai yang membesarkannya. 

Menurut Dasco, ucapan Muzani hanya sebatas menyikapi dinamika politik yang ada di Indonesia. 

"Saya pikir yang dinyatakan Pak Muzani itu kan bukan secara umum perumpamaan-perumpamaan yang ada dalam menyikapi dinamika politik di Indonesia," kata Dasco saat menemui awak media di Gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Senin (27/6/2022).

Sejatinya, kata Dasco, pernyataan Sekjen Gerindra itu tidak perlu dibesar-besarkan, melainkan cukup dijadikan pedoman untuk cara berpolitik di Indonesia yang santun. 

"Sehingga saya pikir itu tidak perlu dibesar-besarkan dan tetap menjadi acuan berpolitik yang santun dan bijak bagi kita semua," tukas dia. 

Baca Juga: Duarrr... Anak Buah Prabowo Tiba-tiba Singgung Soal Pemimpin yang Tidak Tahu Terima Kasih, Siapa Tuh?

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani tiba-tiba menyindir, ada pemimpin yang terkesan tidak tahu terima kasih terhadap sosok yang membesarkannya.

Meski tidak menyebut siapa orang yang disindirnya. Namun, pernyataan itu dibuat sebagai representasinya terhadap dunia perpolitikan nasional.

Menurut Muzani, tradisi politik tidak tahu terima kasih bukan adab dan akhlak yang baik. Sebab, dia menilai dunia perpolitikan di Indonesia kini justru memperlihatkan persaingan.

"Di Indonesia, jarang sekali politik kita yang menunjukkan berterima kasih terhadap orang yang telah membesarkannya. Dalam tradisi politik kita, terima kasih adalah suatu yang langka, jarang dijumpai sepertinya ini menjadi suatu hal yang mahal," kata Muzani dalam keterangannya Minggu (26/6/2022).

"Orang yang dibesarkan partai, justru bersaing dengan partai yang membesarkannya, bersaing demi jabatan-jabatan. Adab politik kita telah dijauhi oleh pelaku politik kita," sambungnya. []

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: