Digitalisasi membawa perubahan besar cara berinteraksi manusia ke arah online. Berbagai perbedaan kultural, lintas wilayah bertemu di ruang digital dan menciptakan standar baru dalam beretika. Ruang digital lebih jauh juga memunculkan kolaborasi dengan satu sama lain bagi penggunanya.
"Karena itu segala aktivitas digital dan menggunakan media digital memerlukan etika digital," Kata Founder & CEO Coffee Meets Stock, Theo Derick saat Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kediri, Jawa Timur, pada Minggu (26/6/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.
Baca Juga: Aman dan Produktif di Ruang Digital, Setiap Pengguna Wajib Melindungi Data Pribadi!
Etika digital juga mengarah bagaimana personal branding seseorang karena setiap aktivitas di dunia digital pada akhirnya menimbulkan jejak digital. Di sanalah kredibilitas setiap orang akan terlihat, lewat unggahan dan komentar serta kolaborasi yang bersifat positif maupun negatif. Karena itu setiap individu harus sadar akan segala perilakunya di dunia digital.
"Ruang lingkup etika meliputi kesadaran, tanggung jawab untuk menanggung konsekuensi, integritas kejujuran dan kebajikan yang melihat lebih jauh nilai-nilai kemanfaatan," kata Theo lagi.
Baca Juga: Gunakan Internet dan Media Digital dengan Etika, Kebebasan Berekspresi Jangan Kebablasan!
Lebih jauh dia mengatakan saat berada di ruang digital seseorang harus memiliki tujuan, seperti ketika menggunakan media sosial. Dengan tujuan membawa dampak positif maka penggunaan bahasa dan kata-kata dalam berkomunikasi di ruang digital haruslah tepat.
Menggunakan bahasa yang sopan dan positif, sederhana dan mudah dipahami, hindari kata-kata menghakimi dan menghina orang lain.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: