
Meski peluang terbuka lewat program ECP, ia menegaskan proses seleksi dan kurasi diberlakukan pihaknya mengingat kemampuan dan semangat tiap peserta berbeda-beda. "Dari 150 eksportir yang mendaftar ECP, hanya seperlima yang siap melakukan ekspor," imbuhnya.
Iendra menambahkan program ECP akan terus dikembangkan dengan menggandeng dukungan perbankan hingga Bank Indonesia beserta dinas terkait seperti KUK, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, dan Dinas Perkebunan.
Baca Juga: LPEI Gandeng KNEKS Dukung Ekspor Industri Halal
"Semuanya harus terkoordinir di Disperindag, karena kami yang akan melaporkan seluruh aktivitas ekspor baik manufaktur dan IKM," katanya.
Adapun, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat menambahkan pihaknya mendukung penuh pelaksanaan program Eksportir Milenial yang diharapkan dapat menjadi salah satu motor akselerasi kinerja ekspor Jabar untuk mendukung pemulihan ekonomi, terlebih di tengah isu risiko stagflasi ke depan.
Baca Juga: Perdana! Perusahaan Ini Ekspor Cangkang Kelapa Sawit ke Jepang: Buat Bahan Baku Pembangkit Listrik
Bank Indonesia Jawa Barat juga terus melakukan berbagai upaya guna turut berkontribusi dalam mendorong kinerja ekspor produk lokal Jawa Barat, di antaranya melalui business matching UMKM mitra BI Jawa Barat di sektor kuliner dengan BISA Pte Ltd Singapura, mendukung UMKM mitra BI Jawa Barat lolos kurasi Paris Fashion Week, hingga kerja sama perluasan pasar UMKM ke Jepang dan Singapura.
"Berbagai upaya mendorong kinerja ekspor di Jawa Barat tersebut merupakan implementasi nyata, yang diyakini dapat berkontribusi menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tetap tinggi serta menjaga kestabilan harga produk dalam negeri," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: