Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian ESDM dan Kemenperin Lakukan Pertemuan Strategis Bahas Isu Energi dan Manufaktur

Kementerian ESDM dan Kemenperin Lakukan Pertemuan Strategis Bahas Isu Energi dan Manufaktur Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif beserta jajaran Senin (4/7/2022) kemarin melakukan Rapat Kerja Bersama di Ciawi, Bogor bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Menteri ESDM menyampaikan, pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pembicaraan kedua Menteri untuk menyinkronkan program kerja Kementerian Perindustrian dan Kementerian ESDM.

Arifin Tasrif mengatakan bahwa pertemuan ini membahas isu-isu strategis terkait kedua kementerian agar sinkron sehingga dapat memberikan dampak yang besar.

Baca Juga: Terlanjur Sudah Kecewa Berat Soal Dana Umat, Netizen Curiga Kasus ACT Berakhir di Permintaan Maaf

"Pertemuan antara Kementerian ESDM dengan Kementerian Perindustrian ini membahas isu-isu strategis hasil komunikasi kami berdua agar program-program kerja antara kedua Kementerian ini bisa sinkron sehingga dapat memberikan dampak yang besar bagi pembangunan negeri," ujar Arifin dalam siaran pers, Selasa (5/7/2022).

Arifin menyebut situasi energi saat ini dipengaruhi oleh beberapa isu utama, seperti transisi energi dan adanya program-program untuk menuju net zero emission antara lain pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dan tuntutan dekarbonisasi. Tantangan kedua adalah pandemi Covid-19 dan ketersediaan energi yang harus dijaga, serta perang antara Rusia dan Ukraina yang mungkin berlangsung berkepanjangan yang menyebabkan melonjaknya harga energi, karena itu diperlukan langkah-langkah strategis untuk mengatasinya.

"Perlu adanya strategi mengatasi krisis energi dengan memanfaatkan energi seefisien mungkin, melihat alternatif-alternatif sumber energi untuk memberikan kontribusi bagi negara untuk mengatasi krisis ini," ujar Arifin.

Dalam kesempatan ini, Kementerian ESDM menyampaikan isu-isu energi yang perlu mendapat dukungan dari Kemenperin, di antaranya pelaksanaan efisiensi energi, pengendalian konsumsi BBM dan LPG PSO, percepatan pengembangan EBT, percepatan industri hilirisasi minerba, penerapan standar SNI pelumas, pemanfaatan gas untuk industri, serta evaluasi penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Baca Juga: Sudah Gunakan Buat Kepentingan Pribadi, Kini ACT Disebut Salurkan Dana Umat Buat Aksi Demonstrasi!

Selain itu kebijakan sinergi lainnya, seperti harga gas bumi tertentu untuk industri yang telah dilakukan dengan baik hingga saat ini, sangat terasa manfaatnya, utamanya saat harga gas di pasaran saat ini bisa mencapai sekitar USD20/MMBTU di Eropa. "Kami harapkan sektor industri dapat memanfaatkan fasilitas harga gas khusus tersebut dengan pertimbangan krisis akibat perang diperkirakan masih berlaku selama satu hingga dua tahun. Ini merupakan kesempatan bagi industri untuk meningkatkan output dan ekspansi, sehingga memperoleh economy capacity untuk bersaing di pasar internasional," imbau Arifin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: