Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eropa-Amerika Hampir Tak Ada yang Pakai Masker, Indonesia Sibuk Booster, Fadli Zon Nyentil: Kok Persulit Rakyat?

Eropa-Amerika Hampir Tak Ada yang Pakai Masker, Indonesia Sibuk Booster, Fadli Zon Nyentil: Kok Persulit Rakyat? Kredit Foto: Twitter/Fadli Zon
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terkait kebijakan vaksin booster sebagai syarat wajib untuk melakukan perjalanan dan masuk mal, Anggota DPR RI Fadli Zon melayangkan kritikannya terhadap Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

Lewat akun Twitter pribadinya, @fadlizon, Fadli Zon menyebut jika jika negara di benua Eropa dan Amerika sudah tidak mempersoalkan untuk memakai masker ataupun vaksin booster.

Baca Juga: Vaksin Booster Jadi Syarat Perjalanan dan Masuk Mal, Ahli Epidemiolog Langsung Bilang Begini

"Seharusnya sudah di ujung pandemi, di Eropa, AS dan benua lain hampir tak ada yang pakai masker bahkan tak ditanya vaksin booster," ucap Fadli Zon.

Politikus dari partai Gerindra tersebut melontarkan keluh kesahnya terhadap Jokowi karena menilai kebijakan itu mempersulit rakyat. "Kenapa mempersulit mobilitas rakyat?" kata Fadli Zon.

Sebelumnya, puncak kasus Covid-19 yang dipicu subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 diprediksi akan terjadi pada pekan depan. Jokowi meminta untuk meminimalisir tingkat keparahan ke TNI, Polri, Kemenkes, dan BNPB untuk menggencarkan operasi vaksinasi kepada masyarakat.

"Kasus per 3 Juli kemarin ada 1.614 kasus. Diprediksi puncak kasusnya akan berada di bulan Juli ini. Yaitu minggu kedua atau minggu ketiga," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat rapat terbatas membahas evaluasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/7/2022).

Jokowi menyoroti vaksinasi penguat (booster vaccine) yang secara nasional baru mencapai 24,5 persen dari target yang ditetapkan. "Saya perintahkan kapolri, Panglima TNI, Kementerian Kesehatan, dan BNPB mendorong terus agar vaksinasi booster bisa dilakukan. Terutama di kota-kota yang memiliki interaksi antarmasyarakatnya tinggi," tegas Jokowi.

Dia menekankan jajarannya perlu menggaungkan kembali pentingnya penerapan protokol kesehatan. "Ini penting karena kita tidak mau pengendalian Covid-19 ini bisa mengganggu perekonomian nasional," imbuhnya.

Seperti diketahui, kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Penambahan per harinya sudah lebih dari 2.000 kasus. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun memastikan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan tetap pada level 1.

Dijelaskannya, meskipun penambahan kasus Covid-19 di Indonesia, pemerintah tetap akan memberlakukan PPKM Level 1. Menurutnya, penetapan PPKM Level 1 sesuai dengan ketentuan versi Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Dikatakannya, laju penularan Covid-19 di Indonesia kini masih berada di level 1 versi Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

"Memang ada kenaikan dari 200 ke 2.000-an kasus saat ini. Namun, puncak gelombang di Indonesia sebelumnya mencapai 60.000-an kasus per hari," kata Budi Gunadi Sadikin usai menerima bantuan mesin refrigerator vaksin dari Pemerintah Jepang di JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu, 27 juni 2022.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: