Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Harap Sektor Pembiayaan Perumahan Tidak Bergantung dengan APBN

Pemerintah Harap Sektor Pembiayaan Perumahan Tidak Bergantung dengan APBN Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rionald Silaban berharap sektor pembiayaan rumah akan terlepas dari ketergantungan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ke depannya, khususnya pembiayaan sektor perumahaan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut yaitu dengan bermitra bersama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau PT SMF yang menyasar pembiayaan sekunder industri perumahan melalui sekuritisasi dengan produk Efek Beragun Aset (EBA). Upaya ini telah dilakukan sejak 2009.

Menurut Rio, hingga sejauh ini PT SMF telah menerbitkan EBA dengan aset dasar tagihan KPR sebanyak 14 kali transaksi.

Baca Juga: Ada Tantangan Pembiayaan, Sri Mulyani Dorong Skema EBA untuk Sektor Perumahan

"Total dana yang terkumpul dari pasar modal sebesar Rp12,78 triliun," kata Rio dalam kegiatan Securitization Summit 2022: Securitization as Innovative Mode to Finance Affordable and Green Housing in Indonesia, Rabu (6/7/2022).

Dia menambahkan skema sekuritisasi ini bertujuan untuk mendorong creative financing di sektor pembiayan perumahan di Indonesia sekaligus mendorong kinerja sektor tersebut.

Pasalnya, sektor perumahan mengalami penurunan kinerja yang signifikan akibat pandemi. Hal ini tercermin pada pertumbuhan KPR tahunan yang sebesar 11,48% di 2019, kemudian menurun menjadi 4,34% di 2020 dan 5,74% di 2021.

Pemerintah juga telah melakukan upaya-upaya lainnya dalam mendorong sektor perumahan indonesia, seperti pelonggaran ratio loan to value dan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).

"Kebijakan-kebijakan ini dilatarbelakangi pemerintah memiliki pandangan bahwa industri perumahan merupakan sektor yang sangat strategis dalam mendukung pertumbuhan PDB," tutur Rio.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: