Kiat Melindungi Data Pribadi di Intenet, Jangan Over Sharing di Medsos!
Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang. Hal ini menandai bahwa masyarakat Indonesia masih perlu mendapat edukasi mengenai penggunaan media digital.
Head of Creative Visual Brand Hello Monday Morning, Andry Hamida mengungkapkan individu yang cakap bermedia digital dianggap memiliki kompetensi dalam hal mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras maupun lunak dalam lanskap digital.
Baca Juga: Tenangkan dan Nyamankan Internet, Isi Dunia Digital dengan Konten Positif
Termasuk dalam menggunakan mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan, dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, marketplace, dan transaksi digital. Sementara itu, aktivitas yang semakin tinggi di dunia digital membawa dampak pada risiko keamanan data pribadi.
"Pengguna harus lebih bijak dalam menggunggah sesuatu yang mungkin akan potensi pencurian data dan penipuan digital," kata Andry saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Madiun, Jawa Timur, Sabtu (2/7/2022).
Untuk itu ketahui data-data pribadi yang bisa disalahgunakan dan sebaiknya jangan disebarkan di media sosial. Antara lain nama lengkap, tanggal lahir, alamat rumah, mama orangtua, nama anak, nama pasangan, nama hewan peliharaan, nama karyawan, serta alamat kantor.
Data-data tersebut bila disatukan akan menimbulkan konsekuensi para penjahat di dunia maya untuk berpura-pura menjadi target korbannya. Data pribadi bahkan bisa dipakai untuk membobol rekening bank.
Lebih jauh warga digital disarankan untuk tidak over sharing saat bermain media sosial. Biasanya pelaku kejahatan cyber pun mendapatkan data pribadi sedikit demi sedikit dari apa yang diunggah di media sosial seperti membagikan lokasi terkini. Hal terbaru dari pencurian data adalah aktivitas di media sosial seperti mengisi form kuis yang mengarah pada data pribadi.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Baca Juga: Kebijakan Ditolak Rakyatnya Sendiri, PSI Langsung Colek Anies Baswedan: Usulan Siapa, Sesuai Aturan?
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Madiun, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Head of Creative Visual Brand Hello Monday Morning, Andry Hamida. Ketua Relawan TIK Surabaya, Muhajir S dan Dosen Universitas Muhammadiyah Jember, Ulya A.Rosyidan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar