Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketersediaan Pangan Jelang Idul Adha Dipastikan Aman

Ketersediaan Pangan Jelang Idul Adha Dipastikan Aman Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Provinsi Maluku Utara menyatakan menjamin ketersediaan pangan untuk kebutuhan masyarakat jelang perayaan Idul Adha 1443 Hijriah.

"Kami telah terjunkan tim untuk memantau seluruh komoditas pangan dan pamasok distributor, meskipun ada beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan," kata Kapala Dinas Pangan Provinsi Maluku Utara Dheni Tjan, di Ternate, Kamis (7/7/2022).

Dia mengakui, kenaikan harga ini biasanya terjadi terutama saat perayaan hari besar agama, tetapi kebutuhan pangan di Malut relatif tersedia. Ia mengakui menjelang lebaran Idul Adha 1443 Hijriah, pasokan berbagai komoditas pangan ke Ternate minim akibat sejumlah daerah pemasok mengalami gagal panen.

Sementara itu, berdasarkan pantauan, harga tomat di beberapa pasar tradisional di kota Ternate saat ini mencapai Rp25 ribu per kg, sedangkan harga sebelum hanya Rp15 ribu per kg.

Harga bawang merah di Pasar Higienis dan Pasar Barito, kelurahan Gamalama, kota Ternate mengalami kenaikan signifikan. harga bawang merah dijual antara Rp85 ribu-Rp100 ribu per kilogram, sebelumnya harga bawang biasa dijual Rp45 ribu-Rp60 ribu per kg.

Harga bawang merah di Pasar Higienis dan Pasar Barito, kelurahan Gamalama, kota Ternate mengalami kenaikan signifikan. Harga bawang merah dijual antara Rp85 ribu-Rp100 ribu per kilogram, sebelumnya harga bawang biasa dijual Rp45 ribu-Rp60 ribu per kg.

Untuk daging sapi di tingkat pedagang dijual Rp150 ribu per kg, daging ayam potong sebelumnya dijual Rp35 ribu per potong, menjelang Idul Adha 1443 Hijriah naik menjadi Rp40 ribu per potong.

Sebelumnya, Kadis Disperindag Kota Ternate, Muhlis Djumadil membenarkan minimnya pasokan komoditas ke Ternate karena pasokan dari Halmahera dan Sulawesi berkurang akibat adanya gagal panen di daerah tersebut.

"Sesuai laporan, sejumlah komoditi seperti bawang, rica dan tomat (barito) saat ini minim di pasaran, akibatnya terjadi kenaikan harga," ujarnya.

Bahkan, gagal panen petani diakibatkan karena faktor cuaca, terutama untuk kebutuhan bawang yang biasanya dipasok dari Bima NTB dan tomat dari Pulau Sulawesi dan Halmahera, karena kebutuhan masyarakat kota Ternate sangat bergantung pada daerah lain.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: