Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Bitcoin Akan Rebound Tahun 2022? Ini Penjelasan Analis Bloomberg

Harga Bitcoin Akan Rebound Tahun 2022? Ini Penjelasan Analis Bloomberg Kredit Foto: Unsplash/Dmitry Moraine
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ahli strategi komoditas senior Bloomberg, Mike McGlone memberi pendapatnya bahwa harga Bitcoin (BTC) akan rebound pada paruh kedua (2H) tahun 2022.

Melansir dari Cointelegraph, Jumat (8/7/2022), ia berbagi pemikirannya kepada 48.100 pengikut Twitter-nya pada hari Rabu, McGlone melihat tanda-tanda positif dalam data Bloomberg's Galaxy Crypto Index (BGCI) dan rata-rata pergerakan 50 minggu dan 100 minggu dari harga BTC.

Baca Juga: Saling Balas Cuitan di Twitter, Schiff dan Nayib Adu Komentar Bank Vs Bitcoin

Dia menyarankan bahwa indikator saat ini menunjukkan tanda-tanda yang mirip dengan bagian bawah pasar bearish pada tahun 2018, yang mendahului rebound yang kuat pada paruh pertama 2019.

"Dengan Bloomberg Galaxy Crypto Index mendekati penarikan yang sama dengan bagian bawah 2018 dan diskon Bitcoin untuk rata-rata pergerakan 50 dan 100 minggu yang mirip dengan fondasi sebelumnya, risiko vs. hadiah condong ke arah investor yang responsif dalam 2H," katanya.

Untuk diketahui, BCGI sendiri dirancang untuk mengukur kinerja aset kripto terbesar untuk memastikan pandangan umum tentang kinerja pasar secara keseluruhan. Moving average dalam hal ini menunjukkan dengan tepat harga rata-rata suatu aset selama jangka waktu tertentu, seperti 50 atau 100 hari.

Sebelumnya menurut data dari CoinGecko, pada musim dingin kripto pada tahun 2018 adalah waktu yang sulit bagi BTC, karena harga jatuh dari wilayah 16.000 dolar pada bulan Januari ke dasar pasar sekitar 3.200 dolar pada pertengahan Desember. Namun, setelah pembantaian, BTC terus memompa ke sekitar 13.000 dolar pada akhir Juni.

McGlone memperkirakan dalam postingan selanjutnya bahwa BTC berada di jalur yang tepat untuk salah satu pasar bull terbesar dalam sejarah dengan harga yang relatif diskon untuk memulai 2H. Atau dalam kata lain bahwa data menunjukkan pasar kripto mulai gagal dan menakut-nakuti investor.

"Bias kami adalah (bahwa) adopsi Bitcoin lebih mungkin terus meningkat," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: