Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Boris Johnson, Mantan Jurnalis 'Malaikat' Brexit dan Mundur Diseret-seret Skandal

Mengenal Boris Johnson, Mantan Jurnalis 'Malaikat' Brexit dan Mundur Diseret-seret Skandal Kredit Foto: Antara/REUTERS/Henry Nicholls
Warta Ekonomi, London -

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pengunduran dirinya, Kamis (7/7/2022) waktu setempat. Ia mundur dikaitkan dengan serangkaian skandal yang mempertanyakan integritasnya untuk memimpin negara.

Johnson, yang memimpin Inggris keluar dari Uni Eropa pada 2020, mengatakan dia akan secara resmi mengundurkan diri sebagai perdana menteri dan pemimpin partai Konservatif begitu penggantinya dipilih oleh anggota.

Baca Juga: Rusia Girang Boris Johnson Mundur, Zelenskyy: Kami Sedih

Perdana menteri mengalami gelombang pengunduran diri para menteri selama beberapa hari terakhir setelah dia meminta maaf karena mengeluarkan pernyataan menyesatkan terkait dengan skandal pelecehan seksual.

Permintaan maaf itu menyusul gelombang kontroversi tentang perilakunya sendiri di kantor dan beberapa rekannya.

"Saya sangat bangga dengan pencapaian pemerintah ini, mulai dari menyelesaikan Brexit, menyelesaikan hubungan kita dengan benua (Eropa) ... hukum sendiri di Parlemen," kata Johnson, yang berbicara di luar kediaman resminya di London, melansir Kyodo News.

"Dan izinkan saya mengatakan kepada orang-orang Ukraina, bahwa kami di Inggris akan terus mendukung perjuangan Anda untuk kebebasan selama itu diperlukan," katanya, menambahkan.

Johnson mengatakan mengingat mayoritasnya yang besar pada pemilihan umum terakhir, dia telah mati-matian berusaha meyakinkan rekan-rekannya untuk tetap berada di pemerintahan selama beberapa hari terakhir.

Dia menambahkan dia "sedih" untuk melepaskan "pekerjaan terbaik di dunia."

Investigasi resmi mengkritiknya karena kegagalan kepemimpinan setelah ditetapkan beberapa pesta diadakan di kantor resminya yang melanggar pedoman jarak sosial selama pandemi coronavirus.

Ini meskipun perdana menteri bersikeras selama beberapa bulan bahwa aturan telah diikuti setiap saat. Johnson juga didenda karena kehadirannya di satu pertemuan. Dia kemudian meminta maaf kepada DPR.

Pada bulan Juni, khawatir dengan kemerosotan dalam jajak pendapat, partainya mengadakan mosi percaya padanya, yang dimenangkan Johnson dengan tipis.

Tetapi ketidakpuasan yang semakin besar dengan perilaku dan integritasnya memaksa masalah ini memuncak minggu ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: