Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pegang Presidensi G20, Jokowi Berperan Besar Damaikan Rusia-Ukraina

Pegang Presidensi G20, Jokowi Berperan Besar Damaikan Rusia-Ukraina Presiden Joko Widodo (kiri) berfoto bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, di Kyiv, Ukraina, Rabu (29/6/2022). | Kredit Foto: Antara/Setpres/Agus Suparto/Handout
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai berperan cukup besar untuk mendamaikan Rusia dan Ukraina yang tengah berkonflik. Posisi sebagai Presidensi G20 membuat Jokowi memiliki kekuatan besar dalam melakukan diplomasi, baik untuk misi perdamaian, ekonomi, energi, kesehatan maupun pangan.

Hal itu disampaikan oleh Pengamat Pertahanan dan Militer Robi Sugara. Apalagi, Indonesia menganut kebijakan politik luar negeri berupa non-blok.

Baca Juga: Alhamdulillah! Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Indonesia Bersyukur, Pasalnya...

"Saat ini Jokowi punya kepentingan yang terdekat adalah pergelaran G20 yang akan dilaksanakan di Indonesia, di mana kita menjadi presidennya. Segala upaya yang dilakukan oleh Jokowi saat ini dalam hubungan diplomatiknya lewat para diplomat itu tentu untuk yang sukseskan acara G20," ujar Robi, Kamis (7/7/2022).

Dosen Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menyebut, Jokowi turut mengundang Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, untuk menghadiri acara pertemuan puncak G20 di Bali. Robi berharap ada titik temu jika kedua pemimpin itu bisa hadir dan melakukan dialog untuk mengakhiri perang.

"Saya sih pengennya ditingkatkan. Setelah target acara G20 sukses diadakan di Indonesia, intensitasnya dalam berhubungan dengan Rusia dan Ukraina itu juga saya kira ditingkatkan, kalau perlu menggalang banyak sekali dukungan," ucapnya.

Menurut Robi, pemerintah bisa memanfaatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk merumuskan langkah-langkah dan strategi menciptakan perdamaian kedua negara tersebut. "Saya kira bisa lewat BRIN sebagai core-nya. Ke depan harus ditingkatkan komunikasinya hubungan diplomasinya antara Rusia dan Ukraina secara khusus. Saya kira fokus membincang soal perdamaian," ulasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: