Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ACT Terseret Skandal Dana Umat, Ganjar Pranowo: Baznas Lebih Bagus!

ACT Terseret Skandal Dana Umat, Ganjar Pranowo: Baznas Lebih Bagus! Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Skandal dana umat Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang diduga menyelewengkan dana demi kepentingan pribadi membuat heboh masyarakat beberapa hari belakangan ini.

Banyak tokoh dan publik figur buka suara akan hal tersebut termasuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih lembaga terkait untuk menyalurkan dana zakat, infak maupun sodaqoh.

Baca Juga: Wah Konon Aliran Dana Umat ACT Mengalir ke Parpol, Pelakunya? PKB: Tuh Yang Suka Menghina NU

Ganjar Pranowo juga menyampaikan, masyarakat lebih baik menyalurkan dana melalui lembaga yang tidak memiliki rekam jejak negatif agar lebih aman dan terjamin, seperti Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas.

Menurutnya, Baznas tidak hanya mengumpulkan dana saja, tetapi juga data penyalurannya untuk para penerima jelas. Sebab Baznas merupakan badan zakat resmi milik negara yang kegiatannya diawasi langsung.

"Baznas menurut saya lebih bagus ya. Tidak hanya mereka membagikan atau mengumpulkan saja, apakah mustahik-mustahiknya dicatat tapi governance-nya juga perlu dicatat,” ujar Ganjar.

Ganjar menjelaskan, Baznas tidak hanya diatur melalui Undang-Undang saja, terapi juga beberapa lembaga tinggi seperti Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, penyaluran dananya terjamin.

Menurutnya, perbedaan dengan ACT yang segala kegiatannya dijalankan sendiri oleh perusahaannya, sehingga pengawasannya jadi tidak bebas.

“Tapi beda, ACT kan juga bukan model zakat. Dia kan institusi sosial dibawah Kemensos. Kalau ini (Baznas) kan ngga ini undang-undang terus Kemenag mengatur, Pemda mengatur dan ini unsurnya juga sudah jelas,” jelas Ganjar.

Baca Juga: Lah Gegara Perkara Abu Janda, Media Sosial Polri hingga Jenderal Listyo Digeruduk Massa, Kenapa?

“Fiqihnya ada, aturannya ada, syaratnya ada maka betul-betul aturan agama kalo ini. Dari awal kita udah ingatkan agar governance-nya ada. Maka berikutnya juga harus perlu diaudit ya gitu,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: