Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amukan Rakyat Sri Lanka Bikin Gotabaya Rajapaksa Mundur, Ternyata Ini Kiprahnya di Dunia Politik

Amukan Rakyat Sri Lanka Bikin Gotabaya Rajapaksa Mundur, Ternyata Ini Kiprahnya di Dunia Politik Kredit Foto: Reuters/Dinuka Liyanawatte
Warta Ekonomi, London -

Sri Lanka dilanda krisis terparah dan terburuk sejak merdeka pada 1948. Hal ini membuat masyarakat turun ke jalan untuk berunjuk rasa di kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa sehingga ramai diperbincangkan dunia.

Kabarnya, Gotabaya Rajapaksa akan mengundurkan diri dari jabatannya pada 13 Juli 2022 mendatang dengan tujuan “memastikan transisi kekuasaan yang damai”.

Baca Juga: Rakyat Sri Lanka Ngamuk karena Krisis, Amerika Salahkan Rusia Berperang di Ukraina

Sebagai informasi, negara berpenduduk 22 juta jiwa tersebut sedang mengalami kelangkaan devisa parah yang menjadikan negara tersebut sulit mengimpor bahan bakar, pangan dan obat-obatan, serta menjerumuskannya dalam krisis finansial terburuk dalam tujuh dasawarsa terakhir.

Para masyarakat menyalahkan keadaan tersebut kepada Presiden Gotabaya Rajapaksa, sehingga masyarakat menuntut Presiden Gotabaya untuk turun dari jabatannya, bahkan sejak bulan Maret lalu. Para demonstran pun menyerbu kediaman sang presiden pada  pada Sabtu (9/7/2022) waktu setempat.

Lalu, siapakah Presiden Gotabaya tersebut? Simak informasi profil Gotabaya Rajapaksa, presiden Sri Lanka yang akan mengundurkan diri berikut ini.

Profil Gotabaya Rajapaksa

Gotabaya Rajapaksa lahir pada 20 Juni 1949. Ia dikenal sebagai seorang yang kerap memecah pendapat pengamat dunia perpolitikan.

Selain itu, Presiden Gotabaya juga kerap dipuji oleh para pendukungnya karena memainkan peran penting dalam menumpas pemberontak separatis Macan Tamil dan telah mengakhiri perang saudara yang berlangsung lama di Sri Lanka pada tahun 2009 lalu saat dirinya menjabat menjadi seorang menteri pertahanan.

Di sisi lain, Presiden Gotabaya juga dituduh melakukan pelanggaran HAM dalam penumpasan tersebut. Namun, Presiden Gotabaya membantah tuduhan tersebut dengan tegas.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: