Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menyalurkan secara simbolis daging kurban kepada perwakilan para mustahik. Penyaluran itu dilakukan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Suhajar Diantoro di Plaza Gedung A Kantor Pusat Kemendagri, Senin (11/7/2022).
Dalam kesempatan itu, hadir mendampingi Suhajar ialah Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Agus Fatoni selaku Ketua Panitia Penyelenggara Kegiatan Iduladha Tahun 1443 Hijriah di Lingkungan Kemendagri dan BNPP.
Baca Juga: Pasca Iduladha, Mentan SYL Sidak Stok dan Harga Pangan di Pasar Kota Makassar
Adapun para perwakilan mustahik tersebut terdiri dari pegawai golongan I, golongan II, tenaga keamanan, tenaga kebersihan, pramusaji, satuan kerja komponen Kemendagri, dan masyarakat di sekitar Kemendagri. Daging kurban juga diberikan kepada yayasan yang berhak dan para yatim piatu.
Suhajar menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajarannya yang telah ikhlas menjalankan ibadah kurban. Terlebih, tahun ini jumlah hewan yang dikurbankan meningkat dibanding tahun sebelumnya. Dirinya berharap, kualitas ibadah kurban yang dijalankan oleh Kemendagri dan BNPP dapat makin meningkat serta memberikan banyak manfaat.
"Oleh karena itu, saya ingin menghaturkan terima kasih kepada seluruh jajaran dan juga kawan-kawan yang telah mengoordinasinya karena ibadah kurban ini diwajibkan bagi yang mampu, syarat-syaratnya kita sudah paham semua," tandas Suhajar dalam keterangan tertulisnya.
Sementara itu, Agus Fatoni menjelaskan, jumlah hewan kurban tahun ini meningkat meski masih dalam kondisi pandemi. Menurut data yang dikantonginya, total hewan kurban yang terhimpun sebanyak 235 ekor dengan rincian 92 ekor sapi, 1 ekor kerbau, dan 142 ekor kambing. Dari jumlah itu, kemudian dibagi ke dalam 9.944 paket atau bungkus. Jumlah itu terdiri dari 8.150 bungkus daging sapi, 90 bungkus daging kerbau, dan 1.704 bungkus daging kambing.
Dia menjelaskan, hewan kurban tahun ini dibagikan kepada para mustahik dengan 3 skema penyembelihan. Pertama, melalui panitia penyelenggara di Rumah Potong Hewan (RPH) Sumber Rejeki Pondok Rangon. Kedua, penyembelihan yang dilakukan oleh masing-masing internal komponen Kemendagri. Ketiga, penyembelihan yang dilakukan secara mandiri.
"Bahwasannya hewan kurban yang disembelih di lingkungan Kemendagri dan BNPP dipastikan bebas dari penyakit mulut dan kuku," jelas Fatoni.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum