Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suksesnya 2 Kali Uji Coba Rudal Hipersonik Milik Amerika Mungkin Bikin Musuh Runtuh Seketika

Suksesnya 2 Kali Uji Coba Rudal Hipersonik Milik Amerika Mungkin Bikin Musuh Runtuh Seketika Kredit Foto: Reuters/Raytheon Missiles & Defense
Warta Ekonomi, Washington -

Pentagon melakukan tes yang sukses dari dua sistem rudal hipersonik yang berbeda baru-baru ini. Angkatan Udara AS dan Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan (DARPA) mengumumkan Rabu (13/7/2022), dilansir CNN.

AGM-183A Air-launched Rapid Response Weapon (ARRW) memiliki tes sukses kedua berturut-turut pada Selasa (12/7/2022) setelah serangkaian kegagalan pengujian sebelumnya dalam program.

Baca Juga: Kesuksesan Uji Coba Rudal Hipersonik Militer Amerika Bikin Rusia Ketar-ketir?

Sebuah program Angkatan Udara, ARRW adalah sistem boost-glide yang menggunakan roket untuk mempercepat rudal ke kecepatan hipersonik sebelum melepaskan glider hipersonik yang meluncur menuju target dengan kecepatan lebih dari Mach 5.

Pengembangan senjata hipersonik telah menjadi prioritas utama bagi Pentagon di tengah persaingan dengan China dan Rusia, tetapi program tersebut memiliki sejarah pengujian yang bermasalah dengan tiga kegagalan uji berturut-turut sebelum uji coba yang berhasil pada bulan Mei.

Angkatan Udara tidak merinci seberapa cepat ARRW terbang atau berapa jarak yang ditempuh, tetapi dikatakan bahwa rudal itu mencapai kecepatan hipersonik dan memenuhi tujuan utama dan sekundernya. Angkatan Udara akan memulai pengujian sistem yang lengkap untuk pertama kalinya akhir tahun ini, yang disebut tes menyeluruh.

Selain sukses uji coba ARRW, Pentagon juga sukses melakukan uji coba rudal OpFires. Program Operational Fires dijalankan oleh DARPA, Defense Advanced Research Projects Agency. Itu adalah uji terbang pertama dari sistem luncur hipersonik berbasis darat, yang dirancang untuk diluncurkan dari truk militer standar, kata DARPA.

Tes itu dilakukan pada akhir Mei, kata seorang pejabat pertahanan kepada CNN.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: