Chief Commercial Officer (CCO) SUN Energy Dion Jefferson menyebut Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Besarnya potensi tersebut, maka sangatlah disayangkan jika tidak dikembangkan untuk mendapatkan energi ramah lingkungan atau energi baru terbarukan (EBT).
"Potensi (pengembangan PLTS di Indonesia) sangat besar," ujar Dion dalam peluncuran perdana Sun Energy Tech Space, Kamis (14/7/2022).
Baca Juga: SUN Energy Luncurkan Produk Baru, Ini Keunggulan SUN Energy Tech Space
Dion mengatakan, jika seluruh atap yang ada di Indonesia dipasangi panel surya, maka total kapasitas yang bisa didapatkan sebesar 207 GigaWatt.
"Data ESDM kalau semua atap kosong dipasang (panel surya) itu bisa 207 GigaWatt. Berdasarkan data ESDM, laporan terakhir di Desember 2021," ujarnya.
Menurutnya, potensi itu berbanding terbalik dengan pemanfaatannya. Pasalnya jika mellhat total kapasitas listrik dari panel surya yang terpasang di atap baru mencapai angka 45 MegaWatt (MW).
Lanjutnya, jika digabungkan dengan Independent Power Producer (IPP), kapasitasnya baru mencapai 196 MW.
"Yang terpasang baru 196 MegaWatt termasuk yang IPP. Yang atap itu cuma 45 MegaWatt. Dibandingkan 207 GigaWatt, itu cuma setengah persen. Jadi potensi banyak, tapi yang terisi sedikit sehingga kemungkinan untuk kita tambah itu besar," ujarnya.
Dion menyebut bahwa masyarakat Indonesia juga sangat tertarik dengan pengembangan energi surya yang terlihat dari besarnya permintaan terhadap panel solar.
Sebagaimana diketahui, saat ini Sun Energy sudah hadir di 30 kota, selain permintaan rumah tangga, permintaan dari industri juga mengalami peningkatan.
"Pabrik, demand (permintaan) juga meningkat karena pada saat pandemi semua pabrik mau cut cost kan. Ini kan bisa cut cost," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti