Konser hingga Tablig Akbar UAS di Balikpapan Harus Ditunda, Ternyata Oh Ternyata Gara-Gara Ini
Pemerintah Kota Balikpapan tidak hanya menunda kegiatan konser berskala besar namun juga kegiatan pengerahan orang diatas 1000 seperti tabligh akbar untuk waktu dua pekan ke depan.
Meskipun awalnya Satgas Covid-19 telah memberikan rekomendasi kegiatan masyarakat, namun melihat situasi di lapangan adanya peningkatan kasus di Balikpapan, Satgas Covid Balikpapan akhirnya melakukan evaluasi hingga 1 Agustus ke depan untuk ditunda.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Tunda Dua Konser di Balikpapan
Per 15 Juli 2022 kasus aktif di Balikpapan sebanyak 77 kasus atau ada peningkatan 8 kasus pada Jumat kemarin. Dari jumlah itu, 7 di antaranya dirawat di rumah sakit dengan kategori sedang namun tidak dirawat di ruang ICU.
"Untuk tabligh akbar yang akan diselenggarakan oleh Dewan Dakwah Islam Pertamina dan Dewan Kesejahteraan Masjid Istiqomah (DKM) dan Pecinta Ustadz Somad se-Kalimantan Timur. Ini rencana tanggal 22 Juli di Lapangan Merdeka. Ini akan mengumpulkan massa ribuan juga dan ini kegiatan masa berskala besar. Ini juga kita minta pengertian untuk ditunda juga," papar Kabid Penindakan Satgas Covid Balikpapan, Zulkifli, dalam rilis resmi kepada wartawan, Sabtu pagi (16/7/2022).
Kegiatan Ustaz Abdul Somad di Balikpapan bukan hanya bentuk tabligh akbar saja, melainkan juga peresmian masjid Universitas Balikpapan dan kuliah subuh Masjid Al Munawar, Muara Rapak.
"Kalau yang kuliah subuh Al Munawar Rapak InsyaAllah tidak ribuan. Kami rekomendasi ini nanti kami dampingi panitia untuk ingatkan prokes, " ungkapnya.
Zulkifli mengakui ada tiga even besar di Balikpapan pada 16 Juli hingga 1 Agustus mendatang termasuk tabligh akbar ustad Abdul Somad pada 22 Juli 2022.
Sebelumnya Satgas Covid juga menunda kegiatan hari Sabtu ini 16 Juli konser Kangen Band di Gedung Dome dan konser RAN di pantai BSB 22 Juli 2022. Namun, karena masuk skala besar, kegiatan tersebut ditunda.
"Jadi mohon pengertiannya teman-teman panitia untuk mengikuti dan memahami situasi kita, " ujarnya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan Syaiful Bahri meminta agar masyarakat Balikpapan bisa memaklumi, meski status Balikpapan secara nasional berada di PPKM level 1 yang berlaku hingga 1 Agustus mendatang. Namun berjalannya waktu, kasus covid-19 di Balikpapan cenderung naik.
“Untuk itu beberapa kegiatan dievaluasi sambil menunggu status PPKM di Kota Balikpapan apakah berubah atau tetap di level 1,” tambahnya.
Saat ini penambahan kasus masih terjadi pada klaster pekerjaan sedang klaster keluarga terjadi karena riwayat perjalanan luar kota atau wisata.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: