Wakil Ketua Umum KSPSI Pimpinan Yorrys Raweyai, Arnod Sihite, mengingatkan buruh di seluruh Indonesia untuk berhati-hati dan waspada dengan munculnya gerakan buruh yang mengajak massa buruh untuk menggelar aksi turun ke jalan melakukan demonstrasi.
Menjelang tahun politik Pemilu 2024, apalagi di tengah polarisasi politik yang masih menguat, bukan tidak mungkin gerakan buruh rentan ditunggangi oleh kepentingan politik jangka pendek. Apalagi, jika aktor-aktornya adalah pihak-pihak yang punya rekam jejak posisi politik tertentu.
"Jelas misinya untuk mengganggu pemerintahan yang saat ini sedang berusaha untuk melakukan agenda-agenda strategis pemulihan ekonomi nasional. Patut diduga kelompok kecil orang ini sedang menggunakan elemen buruh untuk kepentingan politik jangka pendek saja," ungkap Arnod kepada wartawan, di Jakarta, Sabtu (16/7).
Diingatkannya, situasi ekonomi nasional yang saat ini sedang dijaga pertumbuhannya harus didukung dengan stabilitas politik di dalam negeri.
Dan salah satu elemen yang harus ikut menjaga stabilitas nasional tersebut adalah buruh, karena dampak pertumbuhan ekonomi yang positif, juga untuk kepentingan buruh di seluruh Indonesia.
"Kita baru saja terpukul pandemi yang menyebabkan buruh kehilangan pekerjaan, dan sekarang kesempatan kerja mulai terbuka, masa iya kita ganggu lagi dengan menciptakan instabilitas? Ini tidak boleh. Buruh perlu berada bersama pemerintah mendukung langkah penguatan ekonomi," imbuhnya.
Bukan hanya kesempatan kerja, buruh juga diberikan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) subsidi pada masyarakat, Kartu Prakerja yang banyak membantu buruh dan melahirkan entrepreneurship baru di Indonesia.
"Ini adalah capaian yang perlu kita apresiasi," beber Ketua Umum Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Percetakan dan Penerbitan dan Media Informasi Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PP FSP PPMI-KSPSI) tersebut.
Dikatakan dia, berdasarkan catatan BPS, Ekonomi Indonesia pada triwulan I-2022 terhadap triwulan I-2021 tumbuh sebesar 5,01 persen (year on year).
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,79 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,22 persen.
Ekonomi Indonesia triwulan I-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,96 persen (q-to-q).
Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 16,54 persen.
"Ini semua capaian yang harus kita syukuri dan kami dari elemen buruh KSPSI siap bersama pemerintah menjaga ini semua dan ikut terlibat dalam melakukan kerja-kerja positif agar ekonomi kita makin kuat dan buruh makin sejahtera, bukan dengan ajakan pengerahan massa yang justru kontraproduktif," tegasnya.
Arnod memastikan, saat ini pemerintah sangat terbuka untuk diajak berdialog. Apa yang dilakukan KSPSI selama ini adalah menjadi mitra pemerintah yang ikut serta memberikan masukan-masukan konstruktif guna memperjuangkan kepentingan buruh.
"Baru-baru ini kami dilantik oleh Ketua Umum, Bang Yorrys dengan komitmen penuh pada kerja Bina Lindung Sejahtera untuk buruh Indonesia. Kami tidak ingin bermain gimmick apalagi dengan tujuan-tujuan politik jangka pendek. Itu komitmen kami," tandas Arnod.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih