Inflasi Global Diprediksi Akan Terus Berlangsung, Pengamat: Indonesia Aman dari Resesi Kalau...
Inflasi global diprediksi masih akan terus berlangsung selama gangguan rantai pasok global yang disebabkan oleh pandemi dan perang Rusia-Ukraina masih belum teratasi.
Prediksi itu diungkapkan oleh Direktur Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah.
"Jadi, selama masih ada pandemi dan perang Ukraina yang mengganggu rantai pasok komoditas energi dan komoditas pangan, inflasi tinggi di berbagai negara masih akan terjadi," ujar Piter saat dihubungi Warta Ekonomi, Senin (18/7/2022).
Baca Juga: Gelombang Inflasi Dunia, Indonesia Masih Mampu Meredam Tekanan Inflasi, Tapi...
Indonesia juga termasuk yang terdampak oleh gangguan rantai pasok global. Meski demikian, Piter melihat Indonesia masih mampu menjaga tingkat inflasinya.
"Inflasi di Indonesia masih terjaga karena adanya subsidi BBM dan gas. Selama pemerintah tidak menaikkan Pertalite, gas 3 kilogram, dan listrik 900 VA, kenaikan inflasi di Indonesia tidak akan terlalu tinggi," ungkapnya.
Apabila seluruh syarat itu dipenuhi, Piter memproyeksikan tingkat inflasi di Indonesia akan berada di kisaran 4,5% hingga 5,5%. "Tetapi, kalau pemerintah menaikkan harga Pertalite, gas 3 kilogram, dan listrik 900 VA, inflasi akan lebih tinggi di atas 6%," imbuhnya.
Piter juga optimistis Indonesia aman dari ancaman resesi akibat inflasi global. Pasalnya, Indonesia justru mendapat keuntungan dari kenaikan harga komoditas. Bila kondisi kenaikan harga komoditas dapat dipertahankan, Indonesia tak akan berhadapan dengan resesi.
"Indonesia relatif aman selama kenaikan harga komoditas Indonesia mengalami surplus neraca perdagangam yang besar yang kemudian meningkatkan penerimaan negara dan juga mendorong perputaran perekonomian. Itu sebabnya Indonesia disebut-sebut sebagai negara yang aman dari resesi global," tutup Piter.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: