Elektabilitas Makin Anjlok, Kader: Daripada PPP Hilang, Mending Suharso Mundur
Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta Suharso Monoarfa segera mundur dari Ketua Umum. Kader yang menamakan diri sebagai Front Kader Penyelamat (FKP) PPP ini khawatir akan kebijakan dan aturan sewenang-wenang yang dilakukan Suharso.
"Kami adalah kader militan PPP sejak masa orde baru hingga saat ini. PPP sebagai rumah besar umat Islam Indonesia terus diperjuangkan agar terakomodirnya kepentingan Umat Islam dalam mencapai kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat Indonesia," kata perwakilan FKP PPP, Wahyudin dalam keterangan, Senin (19/7).
Menurutnya, tidak adanya lagi identitas yang dimunculkan oleh ketua umum yang melambangkan perjuangan dan nilai sejarah yang menjadi dasar pergerakan PPP. Dia melanjutkan, pada 2019 lalu partai hampir tidak lolos parliamentary threshold (PT) dan survei teranyar mendapati elektabilitas partai 1,7 persen.
"Kami takut PPP hilang di 2024. Tentunya kami yakin bahwa Bapak Presiden pun tidak ingin PPP tinggal sejarah dan PPP hilang," katanya.
Wahyudin menuding dia dan kader lain sebagai loyalis kader PPP digusur dengan kebijakan yang memberatkan PPP karena kepentingan pribadi. Dia berharap persoalan yang ada bisa cepat diselesaikan untuk menyelamatkan organisasi PPP dari ambang kehancuran.
"Biarkan kader, pengurus dan simpatisan bekerja merebut hati rakyat dan bersama membangun hingga 2024," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: