Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh! Beda Versi Keluarga Brigadir J Soal Insiden Rumah Irjen Ferdy Sambo, DPR Sampai Turun Tangan!

Waduh! Beda Versi Keluarga Brigadir J Soal Insiden Rumah Irjen Ferdy Sambo, DPR Sampai Turun Tangan! Polisi berjaga di depan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo pascaperistiwa baku tembak dua ajudannya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022) malam. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyerahkan penyelidikan dan penyidikan kasus baku tembak yang terjadi pada Jumat (8/7) antara dua ajudan di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo yakni Bharada E dan Brigadir J tersebut kepada tim gabungan yang akan bekerja secara profesional. | Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kasus kematian Brigadir J alias Nofryansah Yosua Hutabarat memasuki babak baru. Namun hal tersebut malah membuka lembaran serta pernyataan baru.

Hal ini terjadi seiring pihak keluarga yang melaporkan kasus tersebut dengan dugaan pembunuhan berencana, berbeda terbalik dengan penjelasan pihak kepolisian.

Baca Juga: Irjen Ferdy Sambo Sudah Dinonaktifkan, Pihak Brigadir J Tak Puas, Minta Jenderal Listyo Lakukan Ini!

Sebelumnya pihak kepolsian menyebut kematian Brigadir J akibat baku tembak dengan Bharada E perihal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif tersebut.

Menanggapi laporan dan keterangan dari keluarga melalui kuasa hukumnya itu, anggota Komisi III DPR Arsul Sani mengatakan bahwa tim khusus Polri maupun Komnas Ham dan pihak terkait lainnya yang terlibat dalam pengungkapan fakta harus mendengarkan pihak keluarga.

"Tim Polri, Komnas HAM maupun Kompolnas perlu mendengar dan mengkaji semua keterangan dan penjelasan termasuk yang datang dari keluarga," kata Arsul dihubungi, Selasa (19/7/2022).

Arsul berujar keterangan berbeda dari pihak keluarga dan kepolisian itu lah yang harus dibuktikan kebenarannya.

Baca Juga: Dibuat Geram, PDIP Blak-blakan, "Anies Baswedan Seperti Menjauhi Masyarakat Diakhir Masa Jabatannya"

"Keterangan-keterangan yang berbeda-beda itu menjadi tugas tim di bawah tanggung jawab Wakapolri, juga tim Komnas HAM serta Kompolnas untuk memverifikasinya berdasarkan proses penyelidikan yang mereka jalankan," kata Arsul.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: