Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alih-Alih Peduli Muslim, Kedekatan Pemerintah China dengan Uighur Diduga Menutupi...

Alih-Alih Peduli Muslim, Kedekatan Pemerintah China dengan Uighur Diduga Menutupi... Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Beijing -

Pemerintah China ikut merayakan hari raya Iduladha 1443 Hijriah bersama muslim Uighur di Xinjiang. Namun otoritas China dituduh sedang menutupi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) alih-alih peduli terhadap muslim.

Dilansir dari laman Radio Free Asia, Selasa (19/7/2022), media pemerintah China melaporkan tim kerja Huiju dari kader lokal mereka yang mengunjungi orang Uighur, membawa hadiah makanan. Pun membantu muslim Uighur saat tengah bekerja di ladang untuk merayakan hari raya kurban tersebut.

Baca Juga: Xi Jinping Instruksikan Anak Buahnya Agar Islam di China Beradaptasi dengan Partai Komunis

Media pemerintah juga merilis video tarian Uighur yang dinilai oleh beberapa pengamat adalah pertunjukkan yang dipentaskan untuk membentuk opini, bahwa kebudayaan Uighur tidak dilarang. Bahkan terus dilestarikan.

Sebuah laporan di situs Tengritagh, situs resmi pemerintah China, menceritakan tentang bagaimana pengunjung menghabiskan liburan merayakan dengan masyarakat Uighur dan memberikan hadiah berupa beras, mie, minyak goreng, dan susu.

"Semua orang mengenakan kostum pesta dan menari dengan anggun. Ada tarian rakyat dan tarian modern yang dikoreografi dengan baik, serta pembacaan puisi dan pertunjukan kaligrafi. Semua orang secara aktif berpartisipasi dalam kuis pengetahuan persatuan nasional, dan adegan kegiatan dipenuhi dengan semangat persatuan dan kemajuan,” tulis laporan tersebut.

Laporan lain di situs Tengritagh mengutip contoh orang Uighur yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Komunis China (PKC).

Sebuah Tim Huiju dari Perusahaan Power Supply Prefektur Otonomi Jaringan Kizilsu Kirgiz di desa Shalatala di Artush (Atushi), mengunjungi rumah-rumah orang miskin Uighur dan pergi ke ladang untuk membantu mereka melakukan pekerjaan pertanian.

Seorang warga desa sepuh bernama Ani Abriz mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan tim bentukan otoritas China tersebut.

"Terima kasih kepada pihak dan pemerintah atas kepedulian dan perhatiannya kepada kami. Sekretaris pertama juga membayar dinding luar rumah kami. Seluruh keluarga kami sangat tersentuh," ujar Ani Abriz.

Seperti diketahui, Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban merupakan salah satu hari besar bagi umat muslim yang menandai berakhirnya ibadah haji ke Mekah, Arab Saudi. Tahun ini, hari raya dimulai saat matahari terbenam pada 8 Juli dan berakhir pada malam 9 Juli.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: