KBRI Belanda Dukung LPDB-KUMKM Perkuat Ekosistem Bisnis Koperasi dan Petani
Pengembangan sumber daya manusia khususnya pelaku koperasi dan UMKM menjadi hal yang terus diperkuat oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) melalui program pendampingan. Hal ini yang menjadi pembahasan utama saat kunjungan LPDB-KUMKM ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag, Belanda.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, LPDB-KUMKM sebagai lembaga pembiayaan kepada koperasi tidak hanya fokus dalam hal pembiayaan, tetapi juga pendampingan dalam hal bisnis proses, mempertemukan off-taker dengan produsen, hingga penciptaan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.
Seperti yang dilakukan LPDB-KUMKM yang memberikan pembiayaan kepada Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq dan juga pendampingan melalui Alif Learning Center (ALEC) bersama dengan Progamma Uitzending Manajer (PUM) Netherlands Senior Experts.
Baca Juga: Menkop-UKM Dorong Agar Koperasi Fans Slank “Slankops” Jadi Role Model
"LPDB-KUMKM tidak hanya memberikan pembiayaan kepada Kopontren Al-Ittifaq, tetapi kami juga buatkan inkubator karena banyak mitra perlu edukasi bersama-sama dengan PUM, dan menciptakan ekosistem pembiayaan yang diharapkan oleh pemerintah untuk menciptakan ekosistem pembiayaan," ujar Supomo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/7/2022).
Duta Besar Republik Indonesia untuk Belanda, Mayerfas mengungkapkan, PUM Netherlands Senior Experts merupakan program bantuan dari pemerintah Belanda yang memiliki sumber daya manusia dengan keahlian dan kemampuan yang tinggi untuk melakukan transfer knowledge di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Menurut Mayerfas, hal yang sangat tepat bila LPDB-KUMKM berkolaborasi dengan PUM untuk pengembangan koperasi dan UMKM di Indonesia dan ini sejalan dengan program KBRI Belanda untuk mengajak para pelajar dari Indonesia untuk belajar atau kursus di Belanda.
"Kalau PUM dan LPDB-KUMKM dapat bekerja sama maka akan memberikan dampak nyata untuk berkolaborasi dan bergerak bersama daripada bergerak sendiri, bikin mekanisme sendiri," jelasnya.
Mayerfas mengungkapkan, KBRI Belanda diberi tugas oleh Presiden Joko Widodo untuk sebanyak-banyaknya membawa putra-putri Indonesia untuk menempuh pendidikan di negeri kincir angin Belanda.
"Saya diminta oleh Presiden untuk bawa orang sebanyak-banyaknya ke Belanda untuk belajar, dan belajar bukan hanya ilmunya saja tetapi juga etika, gimana kerja keras, disiplin, menghormati achivement, itu yang bagus," ungkap Mayerfas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Rosmayanti