Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRICS Berharap Mesir, Arab Saudi, dan Turki Segera Gabung dalam Grup karena...

BRICS Berharap Mesir, Arab Saudi, dan Turki Segera Gabung dalam Grup karena... Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Beijing -

Presiden Forum Internasional BRICS mengharapkan Turki, Mesir dan Arab Saudi untuk bergabung dengan grup "segera". Dalam sebuah wawancara dengan Izvestia Rusia, Purnima Anand mengatakan bahwa China, Rusia dan India membahas masalah ini selama KTT BRICS ke-14, yang diadakan daring bulan lalu.

"Semua negara ini telah menunjukkan minat untuk bergabung dan bersiap untuk melamar keanggotaan. Saya pikir ini adalah langkah yang baik, karena ekspansi selalu dianggap positif; ini jelas akan meningkatkan pengaruh BRICS di dunia," jelas Anand.

Baca Juga: Maukah Rusia dan China Cs Terima Permintaan Iran Gabung BRICS?

"Saya berharap bahwa aksesi negara ke BRICS akan terjadi dengan sangat cepat, karena sekarang semua perwakilan dari inti asosiasi tertarik untuk memperluas organisasi, jadi itu akan segera," imbuhnya menambahkan.

Dia menekankan bahwa aksesi Mesir, Arab Saudi dan Turki mungkin tidak terjadi pada saat yang sama.

Sebelumnya, Li Kexin, Direktur Jenderal Departemen Urusan Ekonomi Internasional Kementerian Luar Negeri China , mengatakan bahwa beberapa negara "mengetuk pintu" organisasi, termasuk Indonesia, Turki, Arab Saudi, Mesir dan Argentina.

Forum BRICS adalah organisasi politik yang memulai negosiasi untuk pembentukannya pada tahun 2006 dan mengadakan KTT pertamanya pada tahun 2009.

Para anggotanya adalah negara -negara dengan negara -negara berkembang, yaitu Brasil, Rusia, India, dan Cina, yang beroperasi dengan nama Bric, sebelum Selatan Afrika bergabung dengan organisasi pada tahun 2010, menjadikannya BRICS.

Negara-negara organisasi dicirikan sebagai salah satu negara berkembang industri dengan ekonomi besar dan berkembang. Setengah dari populasi dunia tinggal di lima negara ini, dan produk domestik bruto gabungan mereka setara dengan AS ($13,6 triliun). Total cadangan valuta asing mereka adalah $4 triliun.

Pada tahun 2017, selama KTT BRICS di Xiamen, Cina, ada pembicaraan tentang Rencana Ekspansi BRICS, di mana negara-negara baru ditambahkan ke BRICS Group sebagai tamu permanen atau peserta dalam dialog.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: