Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Genjot Kredit Ritel, DBS Indonesia Salurkan Pendanaan Rp2 Triliun ke Kredivo

Genjot Kredit Ritel, DBS Indonesia Salurkan Pendanaan Rp2 Triliun ke Kredivo Kredit Foto: Bank DBS
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kredivo, platform kredit digital terkemuka untuk konsumen retail di Indonesia, dan PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia), meningkatkan limit joint financing menjadi Rp2 triliun. Peningkatan limit joint financing tersebut mempertegas komitmen jangka panjang kedua belah pihak untuk berkolaborasi dalam memberikan akses kredit yang inklusif melalui platform kredit digital bagi seluruh masyarakat Indonesia. 

Sebagaimana diketahui, industri kredit digital, termasuk Paylater terus memperlihatkan pertumbuhan positif, terutama dari sisi penggunaan. Laporan Perilaku Konsumen E-commerce Indonesia yang diluncurkan Kredivo dan Katadata Insight Center tahun 2022, menunjukkan bahwa Paylater mengalami pertumbuhan dari sisi penggunaan, dengan 38% konsumen yang menggunakan Paylater saat berbelanja di e-commerce dalam satu tahun terakhir, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 28%. Selain itu, adanya peningkatan persentase konsumen yang menggunakan Paylater lebih dari satu kali sebulan di tahun lalu dari 23% menjadi 27% di tahun ini.

Consumer Banking Director, PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung mengatakan, seiring dengan perkembangan pasar, Bank DBS Indonesia juga berkomitmen untuk turut berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan akses dan penyaluran kredit inklusif di Indonesia melalui skema kerja sama joint financing dengan Kredivo. Baca Juga: Genjot Penetrasi Asuransi, Manulife dan DBS Indonesia Kompak Lakukan ini

"Dalam dua tahun terakhir ini, kami melihat dampak signifikan dalam percepatan penyaluran kredit di sektor retail melalui Kredivo, sehingga Bank DBS Indonesia meningkatkan limit joint financing ke Kredivo menjadi Rp2 triliun. Lebih lanjut lagi, mengingat kesamaan visi kedua pihak dalam menghadirkan akses keuangan yang inovatif melalui teknologi, kami melihat masih banyak kesempatan strategis untuk memperkuat kolaborasi bersama Kredivo yang selaras dengan cetak biru sistem pembayaran indonesia (SPI) 2025 Bank Indonesia untuk pengembangan open banking melalui interlink antara digibank by DBS dan fintech melalui standar Open API," jelasnya di Jakarta, Kamis (21/7/2022).

Sementara itu, CEO Kredivo Indonesia Umang Rustagi menuturkan, penambahan limit joint financing ini juga menjadi validasi akan potensi industri fintech dalam membuka akses kredit digital secara lebih cepat, mudah, dan terjangkau.

"Kerja sama yang terjalin dengan Bank DBS Indonesia ini juga memungkinkan kami untuk terus menghadirkan layanan kredit bagi lebih dari lima juta pengguna kami, dan akan terus bertumbuh hingga puluhan juta pengguna dalam beberapa tahun ke depan. Melalui kerja sama yang solid dengan pihak perbankan seperti Bank DBS Indonesia, kami optimistis bahwa ke depannya akses layanan keuangan digital di Indonesia akan semakin inklusif dan dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat," ungkapnya.

Kedua perusahaan sudah menjalin kerja sama sejak tahun 2020, Bank DBS Indonesia telah dua tahun berturut-turut melakukan peningkatan limit joint financing kepada Kredivo, yang sekaligus membuktikan optimisme bank kelas dunia tersebut terhadap peran strategis fintech dalam mengakselerasi penyaluran kredit ritel. 

Sebelumnya, pada tahun 2020, Bank DBS Indonesia pertama kali menyalurkan pendanaan sebesar Rp500 miliar dan telah melakukan peningkatan limit joint financing pada tahun 2021 menjadi Rp1 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: