Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Kinerja Ekspor Produk Kayu Ringan, Mendag Zulkifli Hasan Dukung Terobosan ILWA

Tingkatkan Kinerja Ekspor Produk Kayu Ringan, Mendag Zulkifli Hasan Dukung Terobosan ILWA Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat

Sementara itu, Setyo menjelaskan, kebutuhan produk kayu ringan di dunia semakin meningkat, karena dianggap lestari, ramah lingkungan, kuat, durabel, dan tidak berat. 

“Tren kayu ringan sebagai bahan baku gedung dan bangunan sedang meningkat di Eropa sebagai alternatif pengganti baja dan beton. Kayu ringan dianggap lebih lestari karena memiliki daya penyerap karbon (carbon capture) sehingga sebagai salah satu solusi isu climate change,” kata Setyo.

Baca Juga: Bawaslu Ingatkan Tidak Kampanye di Luar Jadwal, Sindir Zulkifli Hasan?

Menurutnya, isu geopolitik di Eropa menyebabkan pasokan kayu ringan terhambat sehingga Eropa memerlukan sumber pasokan baru. Indonesia merupakan sumber utama kayu ringan karena memiliki lahan yang luas dan iklim yang pas untuk jenis kayu sengon dan jabon. Dua jenis kayu ini memiliki produktivitas tinggi dan kemampuan carbon capture. ILWA juga telah melakukan analisis struktur biaya yang komprehensif agar dapat menerapkan harga yang adil (fair price) dan transparan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani.

Mendag Zulhas juga menegaskan, ILWA dapat terus berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan ekspor kayu ringan Indonesia. 

“Penyelenggaraan Trade Expo Indonesia 2022 pada bulan Oktober menjadi kesempatan yang baik bagi ILWA untuk mempromosikan produk, serta memanfaatkan 46 perwakilan perdagangan di luar negeri untuk mendukung upaya peningkatan ekspor. Selain itu, diharapkan para pelaku usaha yang tergabung dalam ILWA dapat memanfaatkan berbagai perjanjian dagang yang telah diratifikasi untuk memudahkan ekspor ke negara tertentu,” ujar Mendag Zulhas.

Saat ini Kemendag memiliki nota kesepahaman (MoU) dengan Fairventures dan ILWA tentang pengembangan kayu ringan termasuk bantuan bibit pohon jabon dan sengon. Kedua tanaman ini sangat sesuai dengan iklim Indonesia dan dapat dipanen kurang dari 10 tahun. 

Baca Juga: "Habib Rizieq Mau Menemui dan Akan Bicara dari Hati ke Hati dengan Jokowi"

“Diharapkan potensi ini dapat membuka peluang investasi dan menciptakan industri kayu ringan berdaya saing dan bernilai sehingga Indonesia dapat menjadi pemasok kayu ringan global,” pungkas Mendag.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: