Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disrupsi Supply Minyak Sawit Dunia, Mengapa Bisa Terjadi?

Disrupsi Supply Minyak Sawit Dunia, Mengapa Bisa Terjadi? Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam periode 2019 – 2021, produksi minyak sawit yang terjadi pada negara-negara produsen utama minyak sawit dunia terutama Indonesia dan Malaysia mengalami disrupsi supply. Melansir laporan PASPI pada Jum’at (22/7), disrupsi supply yang dimaksud ialah sebagai berikut. 

Baca Juga: Mendag Zulkifli Hasan Tegaskan, Sawit Berperan dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia!

Pertama, El Nino Effect pada periode 2018/2019 melanda Indonesia dan Malaysia sebagai negara sentra minyak sawit dunia. Dampak El Nino juga menyebabkan tanaman mengalami stres, fotosintesis tidak sempurna, keterlambatan atau penundaan pemupukan sehingga menyebabkan penurunan produktivitas perkebunan sawit. Meskipun El Nino terjadi pada 2018/2019, namun dampaknya terhadap penurunan produktivitas masih terjadi hingga tahun 2021.

Kedua, pandemi Covid-19 Effect yang melanda dunia khususnya sejak tahun 2020. Pandemi Covid-19 yang disertai dengan kebijakan lockdown dan pembatasan aktivitas sosial ekonomi di beberapa negara menyebabkan gangguan produksi dan supply chain pada seluruh komoditas di dunia termasuk minyak sawit.

Baca Juga: Demi Rakyat, Pemerintah Hapus Tarif Pungutan Ekspor Sementara Sawit dan Turunannya

Ketiga, Indonesian policy effect yakni kombinasi kebijakan Pungutan Ekspor, kebijakan hilirisasi domestik dan kebijakan mandatori B30 yang semakin intensif diimplementasikan sejak tahun 2019. Indonesia memiliki posisi strategis baik dalam pasar minyak sawit dunia maupun minyak nabati dunia. Sebagai negara produsen minyak sawit terbesar dunia, perubahan volume pasokan minyak sawit Indonesia ke pasar dunia akan mempengaruhi dinamika pasar minyak sawit dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: