Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Infrastruktur Rusak, Terburuknya Korban Berjatuhan, Ini Negara-negara yang Dilanda Gelombang Panas

Infrastruktur Rusak, Terburuknya Korban Berjatuhan, Ini Negara-negara yang Dilanda Gelombang Panas Kredit Foto: Reuters/Maja Smiejkowska
Warta Ekonomi, Jakarta -

Fenomena gelombang panas ekstrem dirasakan oleh sejumlah negara. Kenaikan suhu udara yang ekstrem, di antaranya China dan sejumlah negara di benua Eropa.

Akibat dari gelombang panas ini, sejumlah infrastruktur rusak, seperti jalan raya. Tak hanya itu, gelombang panas juga mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia.

Baca Juga: Badan Meteorologi Swedia bakal Antisipasi Suhu Ekstrem hingga 35 Derajat Celcius

Negara mana saja yang mengalami fenomena cuaca gelombang panas? Berikut daftarnya.

1. Portugal

Di benua Eropa, Portugal adalah negara yang mengalami gelombang panas dengan suhu yang paling ekstrem.

Pada pekan lalu, suhu suhu udara di negara tersebut tercatat hingga 47 derajat Celsius atau 117 derajat Fahrenheit.

Suhu tersebut tercatat terjadi di Kota Pinhao, pada Rabu lalu (13/7/2022). Suhu udara ini deisebut-sebut yang paling tinggi diantara negara-negara di benua Eropa lainnya.

Akibat gelombang panas ini, kekeringan dan kebakaran hutan terjadi di sejumlah negara di Portugal. Dan di negara tersebut tercatat setidaknya ada 1.000 kematian akibat gelombang panas.

2. China

Gelombang panas di China terjadi di sejumlah kota, termasuk Shanghai. Akibat fenomena ini, sedikitnya 86 kota telah mengeluarkan peringatan, yakni berupa seruan waspada bagi warga karena suhu udara sudah lebih dari 40 derajat celcius.

Artinya, segala proyek infrastruktur dan pekerjaan yang dilakukan di luar ruangan harus dihentikan demi keselamatan.

Akibat gelombang panas tersebut, sejumlah jalan di China mengalami retak dan bahkan genteng bangunan sampai meleleh. Sementara itu, Pusat Meteorologi Nasional China memperkirakat gelombang panas akan terjadi hingga 15 Agustus 2022 mendatang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: