Lokakarya yang digelar dalam rangkaian Pertemuan Ketiga DEWG G20 itu merupakan upaya Pemerintah Indonesia dalam memfasilitasi pembahasan mengenai tata kelola dan aliran data lintas negara.
“Lokakarya ini juga memainkan peran penting dalam pengembangan Ministerial Declaration Draft kita atau Bali Package,” tandas Mira Tayyiba.
Baca Juga: Isu Pasal Karet Permenkominfo 5/2022 Mengancam Kebebasan Berpendapat, Ini Kata Kominfo!
Chair DEWG Mira Tayyiba mengatakan, lokakarya ini diadakan dengan tujuan untuk mendorong anggota G20 menuju pemahaman yang lebih seimbang mengenai operasionalisasi DFFT dan CBDF.
"Saya yakin hal ini dapat dicapai dengan memfasilitasi pertimbangan tentang nilai-nilai dan pendekatan yang mendasari pemerintah, masyarakat sipil dan pelaku industri melalui identifikasi kesamaan, komplementaritas, dan elemen konvergensi di seluruh instrumen nasional, regional dan multilateral untuk mendorong interoperabilitas di masa depan," ungkapnya.
Sekjen Kementerian Kominfo mendorong semua pemangku kepentingan yang hadir secara fisik dan virtual untuk berpartisipasi aktif dalam pertukaran pandangan dan pemahaman yang akan datang.
"Saya sangat berharap workshop yang hari ini kita laksanakan dapat menjadi momen untuk saling belajar bagaimana melangkah maju dengan tata kelola data DFFT dan CBDF. Semoga kita semua memiliki diskusi yang bermanfaat,” ujarnya.
Baca Juga: Pelaku Seni Harap Simak! Nadiem Akan Bahas Pemulihan Seni dan Budaya di G20
Dalam acara itu hadir Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan; Inspektur Jenderal Kementerian Kominfo Doddy Setiadi; Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa, Widodo Muktiyo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: