Aktivitas di ruang digital makin tinggi setelah 2 tahun pandemi Covid-29 melanda dunia. Data We Are Social Januari 2022 menyebutkan, pengguna internet saat ini mencapai 204,7 juta, sekitar 73,7% total penduduk Indonesia.
"Arus informasi terjadi sangat cepat dan banyak. Sangat mungkin terjadinya pergesekan saat interaksi antarpengguna," kata Komite Edukasi dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Julita Hazeliana, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Sabtu (23/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Baca Juga: Interaksi di Dunia Maya Berpengaruh di Masa Depan karena Adanya Jejak Digital
Dia mengatakan, diperlukan budaya bermedia digital sebagai landasan dalam berinteraksi di ruang maya. Sebab, setiap pengguna di ranah digital meski hanya berhadapan dengan layar ponsel, sebenarnya lawan bicaranya adalah manusia lain juga.
Lebih jauh, ada beberapa latar belakang yang membuat pengguna media digital harus etis. Seperti perbedaan kultural, yang membuat setiap orang harus memahami perbedaan dan punya sikap toleransi. Di dunia digital saat ini relasi yang terbangun juga melintasi batas geografis dan budaya. Di dunia digital, individu kadang juga membutuhkan kolaborasi.
Adapun etika berinteraksi di dunia digital perlu memiliki landasan kesadaran, tanggung jawab, integritas dalam sikap jujur, dan kebajikan dalam nilai-nilai yang menberikan manfaat. Seperti halnya etika di kehidupan nyata, setiap pengguna juga harus memiliki etika ketika berinteraksi di ruang digital.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum