Saat ini terdapat sentimen yang tersebar luas bagi orang-orang di luar komunitas kripto ketika melihat harga Bitcoin (BTC) dan menyimpulkan bahwa sudah terlambat untuk masuk ke kripto.
Namun, sebuah laporan menunjukkan bahwa industri ini masih berada pada fase awal kurva adopsi.
Dalam laporan bersama yang diterbitkan oleh Boston Consulting Group (BCG), Bitget dan Foresight Ventures, Senin (25/7/2022), data menunjukkan bahwa adopsi kripto masih sangat rendah dibandingkan dengan aset investasi tradisional.
Baca Juga: Investor Lain Tak Terpengaruh Setelah Tesla Jual 75% Kepemilikan Bitcoinnya
Menurut BCG, hanya 0,3% dari kekayaan individu yang diinvestasikan dalam kripto, yang tidak dapat dibandingkan dengan 25% yang dimasukkan ke dalam ekuitas.
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa penetrasi investasi yang dangkal berarti masih ada banyak ruang untuk pertumbuhan dan adopsi yang lebih substansial dalam industri kripto.
Selain itu, laporan tersebut membandingkan kurva adopsi internet yang mencapai 1 miliar pengguna dengan pemegang cryptocurrency saat ini dan alamat Ethereum yang berisi saldo. Laporan itu menyebutkan bahwa "Ada banyak pertumbuhan yang akan datang."
Dengan membandingkan data, para peneliti memperkirakan bahwa pengguna kripto dapat mencapai 1 miliar pada tahun 2030 jika garis tren terus berlanjut.
Sebuah laporan pasar baru-baru ini oleh firma konsultan Verified Market Research memperkirakan bahwa nilai industri nonfungible token (NFT) mungkin melonjak hingga 231 miliar dolar dalam 10 tahun.
Menurut laporan tersebut, sektor ini dapat melanjutkan tingkat pertumbuhan gabungan tahunan sebesar 33,7%, dengan musik, film dan olahraga diidentifikasi sebagai pendorong.
Di sisi lain, laporan dari McKinsey & Company melaporkan bahwa Metaverse saja dapat bernilai 5 triliun dolar pada tahun 2030. Perusahaan konsultan internasional mensurvei konsumen dan perusahaan di berbagai negara dan industri untuk mengidentifikasi pola perilaku konsumen.
Menurut temuannya, e-commerce akan mendorong arus kas di Metaverse, menghasilkan pendapatan hingga 2,6 triliun dolar pada tahun 2030.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: