Pengguna internet terus bertambah, saat ini ada sekitar 204,7 juta orang terkoneksi di dunia digital atau sekitar 73,7% dari total populasi penduduk Indonesia. Meski demikian banyak, jumlah pengguna belum sepenuhnya merepresentasikan tingkat literasi digital yang mumpuni.
Terutama dalam aspek keahlian digital atau digital skills, masyarakat Indonesia masih memiliki skor paling rendah menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, mengenai Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK).
Baca Juga: Orang Tua Harus Tahu Konsekuensi Mengunggah Aktivitas Anak di Internet
"Individu yang cakap bermedia digital dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital. Termasuk menggunakan mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan, media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital," kata Kaprodi Ilmu Komunikasi Fikom Universitas dr. Soetomo, Yuli Zulaikha, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur pada Jumat (22/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Lebih lanjut dia mengatakan, bagi setiap pengguna aspek keahlian digital saat ini mungkin dirasa sudah cukup dengan bisa mengoperasikan platform digital untuk layanan perpesanan atau obrolan. Kemudian bisa mencari informasi melalui mesin pencarian Google, serta padahal dapat melakukan transaksi jual beli online.
Namun, sebetulnya setiap orang di ranah di digital saat ini masih harus terus memperbarui keahliannya. Sebab, perkembangan digital sangat cepat, platform media sosial pun bisa mengalami tren yang berubah seperti kemunculan TikTok.
Keahlian digital atau digital skills yang lebih mumpuni, bagi pengguna akan membuat individu tersebut bisa mengekspresikan diri lebih kreatif, misalnya menjadi konten kreatif di YouTube, Instagram, TikTok. Keahlian digital tingkat lanjut seperti mengelola akun jualan di marketplace pun bisa membawa pada peningkatan ekonomi. Setiap orang juga dapat belajar meningkatkan digital skills lewat Google dan YouTube sehingga di era digital kesempatan orang sebetulnya sama tak terbatas pada waktu, lokasi, tingkat ekonomi, atau pendidikan.
Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Baca Juga: Kejahatan di Dunia Maya Meningkat, Orang Tua Diminta Dampingi Anak Saat Mengakses Internet
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Komite Edukasi dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Julita Hazeliana; Kaprodi Ilmu Komunikasi Fikom Universitas dr. Soetomo, Yuli Zulaikha; serta mengundang Dosen Ilmu Komunikasi UNIDA Gontor, Rila Setyaningsih. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum