Langkah Australia Mencegah Wabah PMK, Sampai Minta Turis dari Indonesia Jalan di Atas Keset dan Desakan ke PM Albanese
Wabah Penyakit Mulut Kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak Indonesia turut menjadi perhatian negara tetangga Australia. Sejumlah pihak mendesak PM Australia Anthony Albanese untuk menutup pintu perbatasan negara tersebut dengan Indonesia.
Minggu ini partai koalisi di Australia berulang kali bersikeras meminta Pemerintah Australia untuk menutup perbatasan ke Bali yang jadi tujuan populer warga Australia. Mereka khawatir pelaku perjalanan tanpa disadari dapat membawa penyakit hewan ternak ke Australia.
Baca Juga: Indonesia Dilanda Wabah Penyakit Mulut dan Kuku, Australia Ikutan Panik? Ini Faktanya
Seperti yang dikatakan pemimpin Oposisi, Peter Dutton, kondisi saat ini di Indonesia "berpotensi menjadi bencana" bagi Australia jika virus tersebut menjangkit industri peternakan Australia yang bernilai miliaran dolar.
"Ada sekitar 65 juta ternak di Indonesia saat ini dan ada sekitar 400.000 ternak yang telah teridentifikasi dengan virus iniā¦ ada di 22 provinsi. Merembet seperti api," katanya.
"Jika virus ini terdeteksi pada satu [hewan], industri akan tutup dalam sekejap. Kita akan melihat tak terhitung banyaknya ternak yang harus disembelih di negara kita dan peternak akan berpotensi rugi selama bertahun-tahun."
Pemerintah Australia terapkan langkah 'terkuat'
Baca Juga: Indonesia Bakal Terima Satu Juta Vaksin PMK dari Australia
Meski didesak sejumlah pihak, PM Albanese bersikukuh menolak menutup perbatasan dengan Indonesia. Kendati demikian, Albanese mengatakan tetap mendukung undang-undang biosekuriti baru yang akan diuji coba selama tiga bulan.
"Ini adalah langkah-langkah terkuat yang pernah diperkenalkan oleh Pemerintah Australia, dalam hal biosekuriti terkait penyakit mulut dan kuku," kata PM Albanese.
PM Albanese juga menjawab mengapa dia tidak mempertimbangkan menutup perbatasan ke Indonesia meskipun ada kekhawatiran yang meningkat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: