Harga crude palm oil (CPO) di Sumatra Utara (Sumut) terus bergerak naik dan sudah Rp 9.105 per kg dari paling tinggi sebelumnya yang sebesar Rp 9.000 per kg. Ini terjadi karena ekspor meningkat.
"Kebijakan pemerintah yang menetapkan tarif pungutan ekspor menjadi nol persen hingga 31 Agustus 2022 membuat permintaan meningkat," ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumatera Utara Darma Sucipto di Medan, Senin (25/7/2022).
Harga CPO yang sebesar Rp 9.105 per kg tercatat tertinggi di Juli. Harga CPO pada 14 Juli masih Rp 8.000 per kg dan naik lagi atau pada 21 Juli sebesar Rp 9.000 per kg.
"Meski naik terus, tetapi harga CPO belum mencapai harga di awal Juni yang sudah sempat menyentuh Rp 12.986 per kg atau di posisi April yang Rp 16 ribuan per kg," katanya.
Diperkirakan harga CPO akan naik lagi karena permintaan meningkat sejalan dengan membaiknya perekonomian global.
"Harapannya, harga akan terus membaik setelah terjadi penurunan sejak 3 Juni atau tinggal Rp 9. 215 per kg dari sempat Rp 16 ribuan per kg," ujarnya.
Darma menyebutkan, penurunan harga yang terjadi sebelumnya dampak melemahnya permintaan CPO, termasuk turunnya harga minyak mentah dan minyak nabati lainnya. Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Mandailing Natal, Sumut, Aflan Qadafi Nasution, mengatakan, harga tandan buah segar (TBS) sawit di sentra produksi Sumut mencatat tren meningkat.
"Harga masih bertahan mahal di kisaran Rp 1.160 per kg (pabrik) setelah sempat anjlok Rp 650-Rp 700 per kg," katanya.
Aflan Qadafi Nasution menyebutkan, meski bergerak naik, tapi belum ke angka sebelumnya yang di atas Rp 1.300 per kg. Harga TBS yang naik, dampak naiknya harga crude palm oil (CPO).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Boyke P. Siregar