Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pesan Sandiaga Uno Minta untuk Citayam Fashion Week agar Tidak Dimonopoli Para Elit

Pesan Sandiaga Uno Minta untuk Citayam Fashion Week agar Tidak Dimonopoli Para Elit Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menilai Citayam Fashion Week yang dihadirkan oleh generasi muda dari berbagai daerah sekitar Jakarta mampu menjadi trendsetter.

Sandiaga meminta Citayam Fashion Week ini tidak dimonopoli oleh sekelompok elit, tapi dimiliki oleh publik secara luas.

"Kalau saya baca sekilas, saya rasa niatnya baik mau membantu dan memberi perlindungan dan bekerja sama dengan anak-anak di SCBD ini. Namun, perlu kita pastikan agar tak lagi jadi monopoli para elit. Karena kalau tidak salah di hari Minggu kemarin, anak-anak SCBD ini seperti terpinggirkan oleh anak-anak ibu kota dan Jaksel yang datang mememuhi dan mengambil alih ruang publik tersebut," terang Sandi.

Ia khawatir terjadi sebuah jurang pemisah antara yang berada di perkotaan dan akrab dengan fesyen dunia dengan mereka yang baru belajar tapi mampu mencetuskan suatu revolusi dan demokratisasi di sub sektor fesyen.

"Sekali lagi kami mengapreasiasi anak-anak di Citayam Fashion Week ini. Tren ini menurut saya adalah demokratisasi dari sub sektor fesyen. Bukan hanya milik dari para desainer papan atas tapi juga oleh para anak muda atau milenial dan generasi Z. Yang terpenting kreasi anak-anak SCBD ini bisa terfasilitasi dengan baik dan tidak terzolimi," kata Sandi.

"Kita khawatir kalau nanti sudah menjadi merek atau sebuah institusi, anak-anak SCBD ini takutnya bisa terpinggirkan. Jadi sekali lagi, saya akan memastikan ini langsung sama mas Baim. Saya berharap hal ini tidak menjadi pemicu pro dan kontra tapi justru memikirkan hal terbaik bagi anak-anak kita terutama yan berkiprah di sub sektor fesyen ini," sambungnya.

Citayam Fashion Week ini juga berdampak positif pada sektor lain seperti UMKM kuliner dan konten kreator digital. Namun, ada beberapa hal yang menurutnya harus lebih diperhatikan. Salah satunya adalah soal pengaturan lalu lintas.

"Sabtu kemarin saya harus melintasi daerah Dukuh Atas, dan kondisinya sangat macet hampir nggak bisa bergerak. Banyak yang parkir di pinggir jalan dan bahkan menghalangi jalan. Jadi, fenomena ini belum dibarengi penataan lalu lintas yang baik dan tertib," ujar Sandi.

Ia pun mengusulkan agar tren fesyen ini bisa dilakukan juga di kawasan lain sehingga tak terpusat pada satu kawasan saja. Kemenparekraf pun siap mmeberi pelatihan dan pendampingan agar bisa meningkatkan kemampuan mereka sehingga tak jadi one hit wonder.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: