Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasca Pemulihan Ekonomi, Impack Pratama Kantongi Untung Rp145 Miliar Naik 40%

Pasca Pemulihan Ekonomi, Impack Pratama Kantongi Untung Rp145 Miliar Naik 40% Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) pasca pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19, ditambah dengan berlangsungnya perayaan hari raya Lebaran di kuartal II, Perseroan tetap mampu mencatatkan pertumbuhan Pendapatan sebanyak 27,5% menjadi Rp1,35 Triliun di semester I tahun 2022. 

Sejalan dengan itu, laba bersih Perseroan mengalami peningkatan yang kuat, yakni 39,9% YoY menjadi Rp145 Miliar. 

Corporate Secretary PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) Lenggana Linggawati mengungkapkan bahwa pada umumnya, kinerja bisnis Perseroan akan menguat pada semester II setiap tahunnya, berdasarkan hal ini, Manajemen Perseroan optimis mampu mencapai target 2022 yang telah ditetapkan, yakni Pendapatan sebesar Rp2,6 Triliun, serta Laba Bersih senilai Rp260 Miliar. 

“Pertumbuhan Pendapatan di semester pertama tahun 2022 ini utamanya didongkrak oleh kenaikan volume penjualan. Di bulan Juni lalu, Perseroan mulai mengekspor produk atap Alderon ke Thailand, setelah sebelumnya Alderon juga telah diekspor ke Malaysia dan Vietnam,” kata Lenggana, ddaalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (28/72022). 

Baca Juga: Menapak Jejak Langkah Baru, Impack Pratama Masuk Daftar Indeks ESG IDX Kehati

Oleh sebab itu, lanjut Lenggana, manajemen meyakini ekspor secara keseluruhan serta volume penjualan produk atap uPVC dapat membaik di semester II. 

“Kedepannya, jika Manajemen melihat potensi pada pasar di negara-negara tersebut, maka tidak menutup kemungkinan Perseroan bisa membuka pabrik di sana,” terangnya.  

Dari dalam negeri, selain membuka pabrik di Rungkut, Surabaya, Perseroan juga memperluas wilayah operasi manufaktur Alderon ke area Jawa Tengah. 

Pada 21 Juli 2022, Perseroan melalui entitas anaknya, PT Unipack Plasindo, telah menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah dengan luas sekitar 2,9 Ha. Rencananya, penetapan pabrik baru di KITB ini akan berfungsi sebagai pabrik produk atap, pipa, serta plafon kesemuanya di bawah merek Alderon. 

Pada 7 Juli 2022 lalu, Perseroan telah membagikan dividen tunai kepada pemegang sahamnya, yakni sejumlah Rp106,3 Miliar atau setara 50,6% dari Laba Bersih Perseroan tahun 2021. Dengan demikian, dividen yang diterima pemegang saham adalah Rp22 per lembar. 

Kinerja Semester I Tahun 2022 

Pendapatan semester I tahun 2022 Perseroan meningkat 27,5% dari tahun sebelumnya yang senilai Rp1,06 Triliun menjadi Rp1,35 Triliun. Sejalan dengan Pendapatan kuartal II tahun 2022 yang bertumbuh 27,8% dari Rp505 Miliar di kuartal II tahun 2021 menjadi Rp646 Miliar. Pertumbuhan Pendapatan ini didukung oleh kenaikan volume penjualan atap Alderon. 

“Kami mencatatkan Laba Kotor semester I tahun 2022 sebesar Rp461 Miliar, naik 16,4% dari semester I tahun 2021 yang senilai Rp396 Miliar. Terjadi penurunan Margin Laba Kotor kami dari 37,5% di semester I tahun 2021 ke 34,2% di semester I tahun 2022 dikarenakan kenaikan harga bahan baku,” jelas Lenggana.

Baca Juga: Siap-siap Cuan, Impack Pratama Tebar Dividen Hingga Ratusan Miliar Rupiah

Laba Usaha di semester I tahun 2022 menunjukkan kenaikan sebesar 27,8% menjadi Rp220 Miliar dari Rp172 Miliar di tahun sebelumnya dikarenakan peningkatan kuantitas penjualan atas atap Alderon.

Pada semester I tahun 2022 ini, kami membukukan Laba Bersih senilai Rp145 Miliar, tumbuh secara signifikan, yakni 39,9% dari Rp104 Miliar di tahun sebelum. Manajemen Perseroan optimis dapat melampaui target Laba Bersih tahun 2022 yang senilai Rp260 Miliar.

"EBITDA kami mengalami pertumbuhan 25,0% dari semester I tahun 2021 yang senilai Rp217 Miliar menjadi Rp271 Miliar di semester I tahun ini. Pada semester I 2022 ini, Rasio EBITDA menunjukkan peningkatan yang konsisten, ditandai dengan kenaikan rasio EBITDA Terhadap Bunga menjadi 13,6x dari 8,6x di semester I tahun 2021. Lalu diikuti oleh penurunan Rasio Utang Terhadap EBITDA dari 3,0x di semester I tahun 2021 menjadi 2,4 kali," tutupnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: