Pengurangan Pemakaian AC Jadi Kunci Utama Efisiensi Energi pada Bangunan
Pengurangan penggunaan alat pending, seperti air conditioner (AC) dinilai menjadi kunci utama dalam upaya efisiensi energi di bangunan.
"Pendingin udara itu kira-kira mengonsumsi 60% dari konsumsi energi. Itu jumlah yang cukup besar," ujar Fabby Tumiwa, Executive Director Insitute for Essential Services Reform (IESR), dalam webinar Advancing Low Carbon Economy through Renewable Energy, Kamis (28/7/2022).
Oleh karena itu, penetapan standar dari peralatan pendingin merupakan suatu keniscayaan apabila ingin mendorong efisiensi energi.
Baca Juga: Ketua B20: Konsumsi Energi Fosil Hanya Turun 1,8% dalam Dua Dekade
"Indonesia sudah mulai melakukannya sejak beberapa tahun terakhir, sudah ada standar yang berkaitan dengan itu," tambahnya.
Misalnya, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21 Tahun 2021 yang mampu menghemat 5,4% konsumsi listrik dan hampir 1% dari total konsumsi energi apabila terimplementasi dengan baik.
Dengan standar itu, maka dapat berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon hingga 12 juta ton per tahun.
Di sisi lain, teknologi pendingin saat ini juga jauh lebih maju dibanding satu dekade lalu. Artinya, teknologi yang ada sudah mendukung penghematan energi.
"Tetapi, standar itu masih bisa kita tingkatkan," kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: