Meski Rugi 50%, El Salvador Tetap Optimis pada Adopsi Bitcoin sebagai Alat Pembayaran Sah

Menteri Keuangan El Savador, Alejandro Zelaya mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg pada Rabu (27/7/2022) bahwa adopsi Bitcoin sebagai sistem pembayaran sah di negaranya memberikan manfaat untuk penduduk El Savador yang tidak memiliki rekening bank dan juga sistem baru yang diterapkan itu juga mampu menarik pariwisata dan ekonomi.
Dilansir dari CoinDesk, Senin (1/8/2022), meskipun adopsi Bitcoin (BTC) sebagai alat pembayaran yang sah di El Savador berhasil, namun sebenarnya pemerintah El Savador telah mengalami kerugian lebih dari 50% atas pembelian BTC.
El Savador telah membeli 2.301 BTC dengan total US$103,9 juta dari September tahun lalu hingga awal bulan ini. Namun, pada awal Juli, portofolionya mengalami penurunan lebih dari 55%, jatuh pada nilai US$46,6 juta. Dengan kenaikan baru-baru ini di pasar kripto, kini portofolionya bernilai sekitar US$55,3 juta.
Baca Juga: Fed Naikkan Suku Bunga 75 bps, Nilai Bitcoin Melonjak di Atas US$22.000
El Savador juga memiliki rencana untuk memperkenalkan obligasi Bitcoin senilai US$1 miliar pada tahun ini namun memutuskan untuk menundanya pada Maret karena kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Berdasarkan keterangan dari Zelaya, pemerintah El Savador akan meninjau kembali setelah kondisi pasar membaik.
Akibatnya, adopsi kripto sebagai sistem pembayaran sah negara menjadikan El Savador mendapatkan kritik dari lembaga keuangan arus utama. Dana Moneter Internasional (IMF) mendesak El Savador untuk menghentikan status legal tender Bitcoin pada Januari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: